kemampuan meyakinkan seseorang musti dimiliki oleh seorang Politisi dalam orientasinya .bersebab Politik sangat berkaitan erat dengan Management Orang. acap kita lihat seorang yang sangat lihai berpidato semacam Obama, orator ulung yang membuat kita berdecak kagum . Obama sangat piawai memainkan emosi para Audience . tahukah anda bahwa semua adalah by design?. Obama memang singa Podium, berbakat alam , paham akan kemauan Rakyat Amerika dan yang tak kalah hebatnya ia seorang pribadi yang Humanis serta Kharismatik, sehingga tak heran bagi saya jika ia bisa mengalahkan pesaingnya dulu, Kulit putih dari dynasti Bush.ia difollowup oleh Demokrat karena diyakini punya potensi besar.
Di Indonesia Dynasti Politik terlalu dipaksakan. acap kita dengar dan baca postingan dari media non Mainstream bahwa anak-anak para petinggi parpol sangat jauh dari yang diharapkan. namun harapan keluarganya terlalu muluk dan terkesan memaksakan.sehingga pengkaderan didalam tubuh parpol jadi cemar dan sangat tidak steril.asal Putra si Anu bisa maju dalam dapil Ayahnya-- estafet dari Bapak ke anak. ini adalah politik yang sangat tidak sehat, beda betul dengan Amerika, mereka menyiap Regenerasi dengan berbagai macam langkah strategis agar Anak mereka lebih unggul dari Kader lain.
lalu bagaimanakah di Minang secara umum dan Pariaman secara Khusus? setali tiga uang dengan apa yang saya tulis diatas. jika kita ambil perbandingan lurus pemain baru politik dengan orangtua, mereka tentulah sangat jauh dan hujau. sang Ayah umumnya meniti karier Politik dari bawah, berjuang dari Nol,zero to hero.sementara sang anak kebanyakan saya lihat hanya mendompleng nama orangtua, tak jarang hanya mengusung Nama orangtua dibelakang namanya saja sementara Ideologis keluarga bertolak belakang dari kesan yang kita dapat darinya.
namun tulisan ini perlu digaris bawahi bahwa tak semuanya demikian, banyak juga sang Anak yang tak kalah hebat dari bapaknya, namun memilih karier sendiri sesuai basic Akademisnya.
Pilkada kota Pariaman yang beberapa bulan lagi akan dihelat, suhunya makin menyengat. Orang kembali teringat sosok Alm Kol Anas Malik, teringat akan sepak terjangnya semasa menjabat.pameo ajo pariaman cirik ajo sagadang langan sirna setelah dibabat dengan aksi nyata oleh Anas Malik.
sebuah pameo,orang buta akan tau bahwa ia sudah berada di Pariaman karena bau tinja yang dihantarkan angin laut dari pinggir pantai "Wc Terpanjang didunia". dulu kami acap bertinju semasa ESDE di Pekanbaru karena tak tahan dengan pameo tersebut yang dialamatkan kepada kami anak Pariaman , kami diejek ajo pariaman cirik Ajo sagadang langan dengan langgam ejekan, kuping memerah, sang pengejek kami intai dipesawangan Jl Nelayan Boombaru disamping Pabrik Karet yang memekakkan hidung, sang pengejek kita Pugar pangka turiaknya bersama sampai jera, siapa yang tak mengakui kekompakan orang piaman dalam bacakak kala itu? apalagi Kota Pekanbaru.
dulu semasa pulang kampung medio 80an libur sekolah acap saya dengar pameo dari teman sebaya "jangan buang sampah,nanti marah Bupati." kata teman sebaya kepada orang yang umurnya hampir sebaya dengan Ayahnya.
Kedua Pameo diatas semuanya sudah hilang.. yang satu sangat positf sekali sementara Pameo kedua sangat kita sayangkan..jangan buang sampah sembarangan, nanti dimarahi bupati.
catatan Oyong Liza Piliang