ini adalah tulisan Stella member Kompasiana
Satu sore, sambil meneguk secangkir kopi hangat, pikiran saya terpaku pada headline salah satu media online yg menuliskan besar2 tulisan : INDONESIA KRISIS PEMIMPIN. Hah ? Apa iya negara dengan 220 juta lebih penduduk ini bisa krisis pemimpin ? Rasanya nggak mungkin banget. Meskipun banyak orang bilang negara kita ini bobrok karena para pemimpinnya mafia koruptor, saya yakin sekali masih ada terselip satu dua orang pemimpin yang benar-benar NASIONALIS*) dan mau berjuang demi rakyat. Tinggal kita saja sebagai rakyat, apakah masih mau DISUAP dengan uang dan segala bujuk rayu, atau kita kembali ke idealisme memilih pimpinan ?*) Saya nggak perlu menuliskan kriteria lain kecuali Nasionalis. Seorang Nasionalis tidak akan mau mengkorupsi uang negara/uang rakyat. Seorang Nasionalis juga pasti berani berjuang untuk rakyat, tak peduli apapun taruhannya. Seorang Nasionalis pastilah juga cendekiawan, karena untuk bisa mengangkat derajat bangsa, dia akan selalu belajar. Dan cendekiawan sejati pastilah rendah hati tapi bukan rendah diri. Seorang Nasionalis juga pastilah punya empati pada penderitaan rakyat, jadi nggak mungkin mau berfoya2, beli pesawat, dll. Jadi cukuplah satu itu saja kriterianya.
Jika kita atau rakyat sudah insyaf, menolak POLITIK UANG dalam berbagai bentuk, menolak menjadi Golput, maka sebenarnya stock pemimpin masih ada. Saat menyelami track record tokoh2 itu baik melalui akun jejaring sosial, berita online, media, dll, saya menemukan 9 tokoh antitesa SBY. Ke 9 tokoh ini adalah tokoh yg sangat nasionalis, konsisten dalam sikap dan perbuatan. Tak heran, mereka jadi tokoh yang membuat rezim SBY alergi, melihat berbagai tindakan mereka, dan SBY nampak sering memilih diam jika berhadapan dengan mereka. Kenapa 9 ? Ada lagi beberapa tokoh lain, namun 9 ini yang saya lihat “sangat gigih” dalam memperjuangkan paham pro-rakyat. Lagipula angka 9 konon kabarnya dianggap keramat oleh rezin SBY. Semoga 9 tokoh ini mampu mengangkat Indonesia dari bibir jurang kehancuran.
Siapa 9 tokoh itu ? Inilah pilihan saya
1. Dr.Rizal Ramli
Siapa tak kenal tokoh ini ? Lari keliling Monas 7x kalau sampai ada yg tak kenal beliau. Saya tidak mau cerita banyaklah soal beliau ini, semua prestasinya bisa dibaca di #Dr.Rizal Ramli#
Beliau termasuk penggagas pengajuan peninjauan kedudukan BP Migas ke MK, dan akhirnya berhasil menelurkan keputusan pembubaran BP Migas, yg acap dituding “antek imperialis”. SBY yg sangat pro-asing dibuat pusing dan takut dengan pemikiran2 ekonom satu ini.
2. Prof. Dr. Kwiek Kian Gie
Ekonom kelahiran Jawa Tengah, 11 Januari 1935 yang lalu ini sudah tak terhitung lagi sumbangsih nya pada Rakyat Indonesia. Saya tulis pada rakyat, karena negara tidak selalu pro-rakyat. Jasa beliau yang saya nilai sangat besar, adalah “berhasil mencegah rakyat dari penipuan berkedok intelektualisme para ekonom birokrat titipan imperialis“. Lewat penjelasannya, rakyat menjadi paham apa yang sedang terjadi. Beliau berhasil mencerdaskan rakyat dengan menyederhanakan bahasa2 rumit ekonom2 ke dalam logika sederhana seorang awam. Itulah yg sebenarnya menjadi jasa terbesar beliau bagi rakyat. Meskipun berdarah Tionghoa, tapi nasionalisme beliau lebih besar dari pribumi sekalipun. Yang mau baca biografi singkatnya silakan klik #Kwiek Kian Gie#
3. Prabowo
Mantan Danjen Koppasus ini kerap dikaitkan dengan kasus penculikan aktivis th 98 serta kerusuhan Mei 98. Tapi jika kita telusuri dengan teliti, dari berbagai sumber, dan bukan hanya berpatokan pada berita2 miring di Asiaweek, maka saya amat percaya beliau adalah korban rivalitas antar jendral pada masa itu. Saya tidak akan mengupas masalah ini, yg mau mendebat maybe next time saja ya. Yang jelas, Prabowo merupakan tokoh nasionalis yang menjadi antitesa dari jendral SBY yg peragu & lamban. Beliau merupakan tokoh yang disegani oleh SBY serta mantan2 jenderal lainnya, karena dipercaya menyimpan “kartu truf” kelemahan2 mereka. Banyak yg mengkaitkan beliau dengan keluarga Cendana, tapi jangan lupakan bahwa gelombang reformasi yg digulirkan oleh tokoh2 seperti Nurcholish Majid, Amien Rais, dkk itu mendapat dukungan penuh Prabowo, sehingga Prabowo sempat dicap pengkhianat oleh keluarga Cendana.
4. Prof.Dr.Yusril Ihza Mahendra
Mantan menkumham ini sama seperti Dr.Rizal Ramli cs, juga selalu membuat rezim SBY kalang kabut. Sikap konsisten & keteguhan hati beliau yg “luar biasa” mampu membuat Presiden kalah beberapa kali dalam berperkara dengan prof Yusril. Jika Kwiek Kian Gie mampu mencerdaskan rakyat dari lika liku bahasa intelektual ekonom/birokrat komprador, maka Yusril berhasil menyederhanakan kerumitan2 hukum yg disengaja untuk menutupi penyelewengan mafia hukum. Bahasa2 beliau yg lugas dan tanpa tedeng aling2, memang sering membuat anak buah SBY panas dingin. Tapi kita memang tidak perlu pemimpin yg plintat plintut bukan ?
5. Iwan Piliang
Berperang tidak selalu dengan senjata, tapi bisa juga melalui pena. Iwan Piliang ini adalah salah satu di antara pejuang pena itu. Saya belum terlalu lama mengikuti tulisan beliau. Tapi ketika kita membaca tulisan2nya dan pemikiran2nya baik melalui jejaring sosial & media2, maka pantaslah kalau pakar citizen journalism satu ini sering bikin kesal rezim SBY. Bahasanya yang halus tapi “TAJAM” kalau dibaca dengan hati, pedasnya melebihi tamparan seratus prajurit kali ya. Ide cemerlang beliau adalah ketika mengusulkan Pengampunan & Pemutihan Koruptor. Lho kok ? Jangan salah paham dulu. Segala carut marut pengusutan korupsi saat ini memang sangat menyedot biaya dan energi bangsa, sementara korupsi malah makin canggih. Untuk itu beliau mengusulkan agar para koruptor itu diampuni saja, diminta mengembalikan jarahannya, tapi setelah itu siapapun yg korupsi tidak diberi ampun. Ide yg cerdas, karena kita akan lebih fokus ke pencegahan dan betul..hemat energi. Analogi sama yg mungkin dulu dijadikan dasar referendum Timor Leste oleh bapak BJ Habibie.
6. Prof.Dr.Mahfud MD
Siapa tak kenal beliau ? Boo a boo…kebangetan sampeyan kalau tidak tahu siapa beliau. Ketua MK ini baru saja melontarkan komentar pedas mengenai pemberian grasi SBY kepada bandar narkoba, yg dikemudian hari memicu selisih pendapat dengan Sudi Silalahi. Gaya bicara yg lugas, menandakan kejernihan berpikir. Beliau terkenal bersih. Beberapa waktu lalu beliau pernah coba digoncang dengan kasus korupsi, tapi semua tidak mempan. Mantan menteri pertahanan ini termasuk sukses melakukan pemulangan kembali TNI/Militer ke barak. Sebagai ketua MK beliau juga sering menghasilkan keputusan yg “bikin heboh” rezim SBY. Dari penghapusan jabatan wamen sampai pembubaran BP Migas. Silakan klik link ini #Mahfud MDl#
7. Dr. Ichsanurdin Noorsy Bsc, SH, MSi
Ekonom satu ini sangat blak-blakan dalam berbicara. Tapi konsep pemikirannya sangat jelas, selalu mengacu kepentingan rakyat. Beliau sering membuat lawan debatnya di media-media merah padam atau malah pucat pasi, manakala trik2 curang birokrat ditelanjangi oleh beliau. Penipuan perbankan besar seperti kasus Century itu dibuka habis oleh beliau. Rakyat yang masih bingung dengan istilah bailout, krisis berdampak sistemik dll, kala itu mejadi paham lewat pembicaraan beliau. Ingin tahu soal doktor satu ini ? Klik #Ichsanuddin Noorsy#
8. Dr.Ir. M. Said Didu
Bapak yg sangat bangga sebagai insinyur pertanian alumni IPB ini, adalah fans Manchester City yg sangat fanatik. ( Lho apa hubungannya ya dengan nasionalisme ? Ya setidaknya pilihan klub beliau ini menunjukkan bahwa beliau tidak takut dicap melawan arus. ) Selama menjadi follower beliau di jejaring sosial, mengamati pembicaraan beliau di media2, saya menemukan sikap ilmuwan sejati pada beliau. Cara berpikir yg sangat obyektif, tidak gegabah, dan jujur, betul-betul diperlukan untuk menghadapi tantangan di masa depan. Saya belum pernah mengenal orang yang begitu konsistennya menanamkan kecintaan pada produk buah lokal di tiap kesempatan. Jadi nasionalisme beliau, nggak mungkin lagi diragukan. Yg jelas rezim SBY cukup ketar ketir manakala beliau blak2an soal BUMN beberapa waktu lalu di TV.
9. Dr. Kurtubi
Tokoh perminyakan ini hampir selalu menjadi pembicara jika ada diskusi, sarasehan atau seminar soal perminyakan Indonesia. Doktor yg dosen Pasca sarjana UI ini, bersama dengan Dr.Rizal Ramli, Din Syamsuddin ( ketua PP Muhamaddiyah) dan tokoh2 agama-LSM beberapa waktu lalu berhasil mengajukan pencabutan UU BP Migas dan pembubaran BP Migas ke MK. Sebuah langkah penting yang tentu bukan tanpa alasan. Kebijakan selama ini dinilai bertentangan dengan UUD 45 dan sangat pro-asing. Saya surprised dengan hasil keputusan MK itu. Ide membubarkan BP Migas ini sudah lama berusaha digulirkan oleh beliau dan tokoh2 nasionalis lainnya.
Demikian ulasan tentang 9 tokoh yang semestinya patut membuat rezim SBY ketar ketir. Artinya bohong belaka, jika digambarkan negara kita ini krisis pemimpin, sehingga rakyat seolah-olah harus menurut pada tokoh-tokoh yang disodorkan partai-partai. Sudah saatnya partai-partai mendengar suara rakyat, jika tidak ingin “digembosi” oleh rakyat. Fenomena Jokowi -Ahok membuktikan bukan lagi partai yg berlaku saat pemilihan nanti, 2014. Selamat merenungkan dan bersiap berjuang untuk pemimpin pilihan kita. Jika anda tak setuju dengan pilihan saya, tidak masalah, semua orang pasti punya pemikiran sendiri.
SALAM MERDEKA !