Dalam kemendungan senja ini, dikala badan letih meruyak sesudah tidur siang yang cukup panjang, kembali menjalar sel-sel semangat yang menjalar dari ribuan Syaraf terjaga akibat pekatnya kopi diteguk. kembali Laptop dinyalakan setelah seharian tak disentuh, entah apa yang hendak ditulis saya tidak tau..
kalimat saya biarkan mengalir, jemari saya biarkan ia menemukan premis dalam tulisan ini. cicak didinding mendecak, konon mengiyakan kata yang terlontar dari dalam hati, pameo urang lamo..
hujan selalu muncul akhir-akhir ini, kadang sebentar dalam sehari, namun kemendungan selalu menabir mengancam jemuran. saya tak pernah merasakan gatal sebelumnya,kini menggaruk kepala dengan kuatnya.tak mungkin ada kutu dari rambut yang selalu dipotong 1 cm cugun sejak medio awal 2001, era gondrong sudah lama saya berlalukan..
semua menarik untuk ditulis dipariaman ini, baik makanannya yang mancaragam,maupun keunikan karakter manusianya yang semakin cerdik menjelang timing-timing jelang Pilwako ini,ingat saya.
Kembali orang-orang dipalanta bersemangat setelah salah seorang penghuninya telah resmi mengusung seorang Balon, dia yang dulu vokal sekarang sepertinya mulai mengatur Irama bicara.tentunya ia akan menjadi Tim Sukses.
Saya dari dulu selalu berprinsip dan ber argumen bahwa hanya dua kekuatan Politik di Pilkada Nantinya, berusaha jujur dengan penelaahan dan hasil survey kecil-kecilan sebelum nama Indra J Piliang muncul,kini era 3 kekuatan ujar saya selalu, dimanapun, Hanya tiga pasang yang akan bertarung sengit,itu pendapat saya tanpa ada tendensi apa-apa.
dimanapun Pilkada ,Incumben selalu punya jaringan massa yang mereka bina selama menjabat,baik Wako maupun Wawako.namun sejarah juga memperlihatkan kalkulasinya akhir-akhir ini di Indonesia bahwa hanya Incumben yang sukses dalam menjalankan roda pemerintahannya , semua terukur dan tertakar. Sukseskah Mukhlis - Helmi Darlis dalam masa kepemimpinannya sekarang ? itu pasti acap dipertanyakan. lalu apakah simbol-simbol yang melekat dalam kepemimpinan sekarang ini hanyalah prestasi Mukhlis saja? tanpa melibatkan Helmi?
hal itu acap dipertanyakan akibat sebagian masyarakat menganggap kepemimpinan dibawah komando Mukhlis dianggap Gagal, lalu apakah Helmi bisa begitu saja lari dari fakta tersebut karena dianggap diabaikan Mukhlis dalam beberapa tahun kepemimpinannya bersama sejak pecah kongsi. tentu isu tersebut sangat bagus digoreng untuk merubuhkan dan menggerus tingkat kepercayaan Publik terhadap Helmi Darlis. Ia dianggap mesti bertanggungjawab pula atas segala macam kegagalan pemerintahan dikota ini. itu Pasti..
yang diuntungkan adalah Pihak ketiga. IJP melihat peluang ini, ia baca peta politik dan maju sebagai kandidat. ia akan mengemas isu ini dengan sangat profesional dengan Timnya tentu. siapakah Pasangan IJP agar ia selenggang lagi dinobatkan sebagai Kuda Hitam nan kencang, yang siap menyalip kuda-kuda yang kehabisan tenaga karena tekanan lawan-lawan Politik yang semakin hari makin kencang saja hembusannya.yang pasti nama itu telah sampai dimeja IJP, ia tak boleh salah memilih Joki jika ingin menyabet trophy dan duduk dikursi Pariaman 1.
catatan Oyong Liza Piliang
