siang tadi sehabis makan siang nasi bungkusan dan makan dipalanta bang adek simpang gelombang,saya melihat Syafinal Akbar memutar mobil persis didepan saya, dipersimpang depan palanta. Syafinal adalah seorang tokoh pemuda kota pariaman yang jarang ditemukan orang yang tak mengenalnya, dia sahabat sekaligus senior saya , baik dalam pergaulan sehari-hari maupun organisasi kepemudaan. sudah pulang ia rupanya dari batam gumam saya dalam hati.
selesai makan, segelas teh es dan rokok disudut bibir memuntung saya sms senior yang bernama lengkap Ir,Syafinal Akbar Mt ini.menenyakan dimana keberadaannya. final membalas ia di RM Pauh Raya yang ia punya. jarak Pauh Raya dengan palanta bang adek tak lebih dari sepelemparan batu diseberang jalan jalur dua Imam Bonjol. sesampai disana saya langsung disambut segelas jus jeruk dingin.acap saya segan belanja dirumah makan ini bersebab tak lakunya uang saya baginya. dalam tulisan ini saya ingin berterus terang kepada dapinal, jika saya makan disana hitung saja sama anggota dan jangan cegah saya membayarnya.. okay..
sebuah jam mewah merk Piere Cardin asli melekat dipegelangan kirinya "ini saya beli dibatam hanya rp 1,5juta, sementara disingapura dengan merk yang sama harganya berkali lipat" sembari memperlihatkan arloji eksekutif bertali kulit asli buatan Swiss tersebut, hal itu terlontar dari mulutnya setelah saya melihat sesuatu yang baru ditangannya.
Masyarakat, bersama pemuda desa Karan Aur, bertepatan setelah solat ashar akan membuka even tournament sepak bola pantai yang dipanitia oleh pemuda dan warga setempat. acara ini akan digelar sebulan penuh dan berskala regional Sumbar ujar final sembari mengajak saya kesana bersebab ia diundang oleh panitia.saya oke-2 saja selain perihal ini adalah suatu kegiatan positif dibidang olahraga ditengah kemaruknya generasi muda yang terjerumus lingkaran setan narkoba, apalah hendak dikata.. dan juga kebetulan hari ini saya tak punya agenda penting apa salahnya..
"sepak bola pantai adalah permainan tradisional sebenarnya" ujar wako Mukhlis Rahman kepada saya, "yang membedakannya adalah ukuran bola yang sedikit ringan dan tidak bersepatu serta setiap tim terdiri dari 7 orang pemain tukuknya, dulu sewaktu kecil inilah olahraga favorit saya", hal tersebut ia ujarkan setelah saya bersama syafinal duduk dibarisan depan . kami datang ketika acara pembukaan telah dilalui dan bahkan telah berlaga eksebisi antara tim Karan-aur vs taluak. ketika datang saya melihat bagindo jamohor dan wajah-2 yang tidak asing ditenda sederhana guna menyaksikan pertandingan sepakbola kaki ayam dikasiak lambuak tersebut.
mukhlis dengan semangatnya bercerita bahwa "ditempat ini dahulunya, era kepemimpinan Alm Kol Anas Malik medio tahun 80an pernah diadakan lomba berenang kepulau tangah" sembari menyodorkan goreng parancih nan harum gurih kepada saya. ihwal goreng parancih (singkong)ini ia berujar kepada saya diantara sorakan dari orator pertandingan berpengeras suara yang mengabarkan jalannya pertandingan " goreng parancih adalah makanan pokok saya dulunya, saya dibesarkan di era ini dan mungkin oyong sudah eranya beras" ujarnya serius. hal tersebut tak bisa saya bantah bersebab Mukhlis Rahman memang dikenal seorang anak desa yang dulunya hidup dalam keluarga amat sederhana , bersekolah gigih dan berkarier cemerlang, " saya anak singkong " katanya lagi dengan mimik senyum yang jauh dari kesan dibuat-buat.
Pembaca akan heran jika melihat hubungan personal saya dan beliau, tak terkecuali Pns yang dari mimik wajahnya keheranan sembari duduk dibarisan belakang kami. semua orang dipalanta dan pembaca pariamantoday.com pasti sering membaca tulisan saya yang mengkritik Mukhlis secara seporadis dan Frontal, dan bagi orang yang tak mengenal kepribadian saya pasti akan menduga-duga ada apa?, tetapi bagi para sahabat-2 dan orang yang bergaul sehari-2 dengan saya pasti mengenal karakteristik dan kepribadian laku lagak langgam saya secara orisinil. pemberitaan , tulisan beserta opini yang saya tulis (saya jika menulis akan melihat persoalan seobjektif mungkin dan menyingkirkan jauh-2 hubungan personal, saya ga peduli meski seorang presiden sekalipun) selalu terpisah dari hubungan apapun bentuknya, sehingga bisa menyajikan berita yang steril, dan betul-2 independent.
kembali pada wako mukhlis. ia berujar "bagaimana jika kita bikin lomba berenang sampai kepulau tangah? saya dukung penuh.. gimana yong?" . mendengar hal ini tentu membuat saya bersemangat sekali. pariaman memang butuh even spektakulerist untuk mendongkel ranah kepariwisataan, acara sepakbola pantai ini yang kata panitia hingga saat ini saja sudah 48 tim yang mendaftar adalah sesuatu propaganda pariwisata positif,yang berlangsung sebulan penuh dan saya jamin akan ramai dari hari keharinya bersebab anda yang akan berkunjung akan disuguhi pemandangan pantai cermin nan indah permai, perawan dan berombak tenang belum lagi sunsetnya yang menampilkan horinson yang mencengangkan. semasa bujangan saya acap bersama para sahabat dipantai ini sembari menunggu sang mentari menelentang kehariban senja.
pertandingan eksebisi ini dimenangkan oleh tim taluak dengan skor 2-0 versus tuan rumah karan aur.
Mukhlis tak perlu anda puji bila tak tulus.. namun disini, satuhal yang bikin hubungan kami tak pernah retak hati, karena penempatan posisi diri, ia sebagai walikota dan saya sebagai seorang pemerhati sosial dan warga yang kritis, dalam kapasitas tertentu secara profesional terkadang acap terjadi perbedaan pendapat yang berujung kritik tajam menukik bak pesawat tempur jenis Falcon buatan Paman Sam dari saya, namun dalam konteks personal,tak pernah terlintas dibenak ini ingin mendiskreditkan siapapun, apatah pula lagi Mukhlis Rahman, orang yang sudah tahunan saya kenal..
catatan Oyong Liza Piliang