lama saya tercenung setelah menerima telpon dari Dazal, tokoh masyarakat Pariaman utara " Yong ! sedari pagi seluruh Angdes Mogok Menambang" ujarnya. hujan semakin lebat, suara diponsel terputus-putus.
beberapa waktu kemudian , Ketua KOPAR Rinaldi (42th) terhubung dengan saya by phone.
"Pemkot Pariaman hendak memindahkan kami ke Terminal Jati, biaya operasional terlalu tinggi dan Pemkot musti baca Kepmen Perhubungan no.35 bahwa oplet/angdes/angkot musti melewati jalur pemukiman penduduk serta berdampingan dengan pasar. coba kita pikirkan, berapa biaya yang musti dikeluarkan masyarakat dari Terminal Jati kepasar ?" ujar Rinaldi dengan nada kecewa Kepada Pemko Pariaman yang dikomandani oleh Mukhlis Rahman.
Yulius Danil, Anggota DPRD Kota Pariaman (Mantan Ketua DPRD PD Pariaman) sangat menyayangkan sikap Pemko yang tak memikirkan dampak dari mogoknya Angdes, "yang jelas ekonomi pedagang dipasar kena imbas, anak-anak sekolah terlantar, juga para guru yang mengajar. Sebagai Anggota Dewan , Ini jadi catatan saya, besok akan kami bicarakan di DPRD. Namun sebagai bagian dari masyarakat, saya menghimbau Agar Pemko Pariaman dan Kab Pd Pariaman duduk semeja untuk mencarikan solusi terbaik. yang jelas saya tak setuju Angdes tersebut dipindahkan Keterminal Jati, sebab Terminal yang dekat Muara Pariaman yang menghabiskan dana Milyaran, kenapa tidak dipergunakan?"
menurut Rinaldi seluruh Angdes Mogok Nambang sedari Subuh tadi, ada ditiga titik
-Batas Kota Pariaman Utara,menumpuk Angdes tambangan Sei.Limau, Sei Geringging, Padang Alai
-Simpang Apar
-Kuraitaji
"Style kepemimpinan dibawah Komando yang sekarang ini memang tak jelas arahnya (Keblinger), mereka harusnya mengalah demi masyarakat untuk sekarang ini dan jangan membuat keputusan yang buru-buru, Terminal musti dekat dengan Pasar, dan Saya perhatikan Terminal Oplet yang baru dibangun dekat Muaro dibiarkan kosong. Saya siap Memediasi Pihak KOPAR dengan Pemko dan Pemkab untuk mencari solusi terbaik. kebijakan musti pro rakyat! Terminal Jati musti dibenahi dulu agar dapat diterima Pedagang dan Pemilik Angdes beserta Supir." ujar Yulius Danil dengan tegas menahan geram diseberang telpon.
Catatan Oyong Liza Piliang