foto republika.co.id
Tiap pulang dari kampus terkadang saya selalu menyapa seseorang yang saya anggap pengganti nenek saya yang sekarang berada di kampung.Ia adalah orang tua dari buk Len pemilik kos saya.nenek ini dalam usianya yang sudah senja 74 tahun masih bisa mandiri,membaca koran bahkan masih bisa menyuci.Nenek itu selalu memberikan senyuman saat saya lewat.
Selalu saat melihatnya saya berpikir akankah dihari tua nanti akan tetap kuat atau malah mengandalkan tongkat untuk kesana kemari.
Sosok lain yang menginspirasi saya dalam hidup agar selalu menjaga batin agar tetap bersih,terhindar dari penyakit yaitu Ibuk(penggilan kesayangan untuk nenek saya).saya hanya dapat bertemu dengan ibuk kalau pulang kekampung halaman mama atau saat ibuk pergi ke tempat kami di Batusangkar.
Di kampung saya Koto Laweh yang berada di kaki gunung Singgalang banyak lansia yang masih fit dihari tuanya.begitu juga nenek saya ARMIDA 77 tahun yang masih sehat dan bugar.kalau pulang kampung pasti saya akan selalu menyempatkan diri untuk mendengar cerita beliau mengenai kisah-kisah masa lalu yang dialaminya yang selalu menarik.Acap kali ibuk berkata “sekarang teman-teman ibuk yang hidup mewah dimasa mudanya sudah banyak yang sakit-sakitan.sedangkan kami yang biasa-biasa saja dapat hidup sehat sampai sekarang sampai-sampai masih bisa malala.
Satu yang dapat saya tangkap dari sosok Ibuk(nenek ) yaitu ia tak pernah memikirkan hal-hal negatif dari segala hal,selalu mengurangi bagunjiang ,memperbanyak minum air putih dan selalu memperbanyak pergaulan serta komunikasi.
Pesan yang selalu diberikan ibuk saya yaitu “jangan pikirkan apa yang di katakan orang lain tentang kita,tapi dengarkan orang yang memberikan kita balanjo:mama,papa”
Hal ini otomatis memberikan satu tips bagi kita bila ingin hidup tenang dan damai hiduplah dengan hati yang tulus ikhlas,lenggowo tanpa memikirkan hal yang bersifat prasangka belaka apalagi prasangka buruk orang lain.
Jadi siapa yang masih ingin menari poco-poco dihari tua maka dapat memilih berpikir positif sebagai jalan terbaik untuk mencapainya.
ringga
Tiap pulang dari kampus terkadang saya selalu menyapa seseorang yang saya anggap pengganti nenek saya yang sekarang berada di kampung.Ia adalah orang tua dari buk Len pemilik kos saya.nenek ini dalam usianya yang sudah senja 74 tahun masih bisa mandiri,membaca koran bahkan masih bisa menyuci.Nenek itu selalu memberikan senyuman saat saya lewat.
Selalu saat melihatnya saya berpikir akankah dihari tua nanti akan tetap kuat atau malah mengandalkan tongkat untuk kesana kemari.
Sosok lain yang menginspirasi saya dalam hidup agar selalu menjaga batin agar tetap bersih,terhindar dari penyakit yaitu Ibuk(penggilan kesayangan untuk nenek saya).saya hanya dapat bertemu dengan ibuk kalau pulang kekampung halaman mama atau saat ibuk pergi ke tempat kami di Batusangkar.
Di kampung saya Koto Laweh yang berada di kaki gunung Singgalang banyak lansia yang masih fit dihari tuanya.begitu juga nenek saya ARMIDA 77 tahun yang masih sehat dan bugar.kalau pulang kampung pasti saya akan selalu menyempatkan diri untuk mendengar cerita beliau mengenai kisah-kisah masa lalu yang dialaminya yang selalu menarik.Acap kali ibuk berkata “sekarang teman-teman ibuk yang hidup mewah dimasa mudanya sudah banyak yang sakit-sakitan.sedangkan kami yang biasa-biasa saja dapat hidup sehat sampai sekarang sampai-sampai masih bisa malala.
Satu yang dapat saya tangkap dari sosok Ibuk(nenek ) yaitu ia tak pernah memikirkan hal-hal negatif dari segala hal,selalu mengurangi bagunjiang ,memperbanyak minum air putih dan selalu memperbanyak pergaulan serta komunikasi.
Pesan yang selalu diberikan ibuk saya yaitu “jangan pikirkan apa yang di katakan orang lain tentang kita,tapi dengarkan orang yang memberikan kita balanjo:mama,papa”
Hal ini otomatis memberikan satu tips bagi kita bila ingin hidup tenang dan damai hiduplah dengan hati yang tulus ikhlas,lenggowo tanpa memikirkan hal yang bersifat prasangka belaka apalagi prasangka buruk orang lain.
Jadi siapa yang masih ingin menari poco-poco dihari tua maka dapat memilih berpikir positif sebagai jalan terbaik untuk mencapainya.
ringga