Suhu Politik dikota Pariaman menjelang Pilkada Tahun depan mulai memanas, seterik mentari siang ini yang dapat mengeringkan jaket parasut dengan seketika. Pemicunya adalah dengan mendaftarnya Indra J Piliang (IJP) melalui penjaringan balon Walikota melalui Partai Golkar. dalam 3 hari terakhir nama IJP acap jadi topic diskusi-diskusi dipalanta kedai kopi Pariaman ini, begitupun juga diranah Sosial media semacam Twitter dan Facebook. komentar beragam setelah saya memblowup Opini ihwal IJP menuju Pariaman 1 , dimedia ini, opini saya pun ditanggapi oleh opini lainnya yg dikirimkan ke email pariaman.news@yahoo.co.id dan saya headlinekan pula.
dipalanta juga demikian. sebagian tokoh masyarakat ada yang menyambut positif hal tersebut dengan terang-terangan mendukung IJP (bahkan yang bergelar datuak) langsung datang kerumah saya, mereka tau saya punya hubungan baik dengan IJP. namun, barusan, dengan tegas saya katakan bahwa saya Independent dalam hal ini, tak memihak kepada siapapun, termasuk IJP. dalam argumen, saya terangkan bahwa pertemanan bukan berarti dukungan, namun setiap balon yang berlaga kelak saya punya kewajiban moral untuk memaparkan kondisi Pariaman dalam berbagai aspek yang saya ketahui, dan mampukah mereka memberikan solusi konkrit terhadap persoalan tersebut? siapapun balonnya, baik IJP, Mardison , Helmi Darlis, A Yani, Yulius Danil, M Saban bahkan nama-nama baru yang mulai mengapung semacam Zulbahri , Bagindo Jamohor dll melalui sebuah forum berbadan Hukum.
diranah sosial media twitter dan facebook juga demikian, seorang senior dari desa Kp Baru kota Pariaman, mengomentari tulisan saya, ketika dishare ke facebook " Apasih yang diperbuat IJP untuk Kota Pariaman?" dan mancaragam komentar lainnya. pertanyaan tersebut saya jawab dengan enteng, sayapun tidak tau.. hanya IJP yang bisa menjawabnya, ujar saya.
menurut hemat saya , semakin banyak kandidat yang hendak berlaga nantinya, semakin baik buat kita menentukan pilihan semacam Pilgub DKI tempo hari, balon yang tidak mengena dihati masyarakat dimasa sosialisasi akan tereliminasi dengan sendirinya, apalagi langgamnya tak cocok dengan alam Pariaman.
saya dekat dengan Yulius Danil, Mardison, A Yani, Bgd Jamohor, bahkan untuk dua nama pertama sudah semacam kakak buat saya, begitu juga dengan Zulbahri yang mendaftar ke Golkar siang kepetang. dalam Pilkada, secara profesional, saya memposisikan diri pada tempatnya dengan tidak memihak pada satu balon, namun akan mencoba memberikan pencerahan Positif baik lisan maupun tulisan tentang kriteria Pemimpin yang akan membawa Kota ini pada perubahan Positif agar bertemu jua dengan kemajuan, dan yang perlu digaris bawahi saya tak akan pernah mengarahkan untuk menggiring opini pada salah satu nama calon yang akan berlaga nanti.
Peta politik yang dalam seketika berobah pasca pendaftaran IJP , tentu menjadi kajian serius bagi pesaing-pesaing mereka nanti. IJP musti sedari kini mengantisipasi hal itu seandainya memang serius untuk maju, serangan bisa datang kepasangannya (wakil) jika punya kasus atau masalalu yang tak elok dikonsumsi Publik atau kepada subjektifitas kepribadian IJP sendiri.. yang jelas medan menuju Pariaman 1 tak semudah yang kita bayangkan, anda akan bertemu pemilih-pemilih yang punya karakter paling unik di Indonesia ini yaitu perpaduan masyarakat yang dikenal Homogen,Primordial dan kecerdikan.. itulah Karakter asli Orang Pariaman.
catatan Oyong Liza Piliang