ketika melewati jalanan pinggir pantai Desa Pasir Pauh malam tadi, saya dikagetkan oleh istri saya yg mengingatkan bahwa sebuah tiang listrik dari beton roboh dan menyandar ke pokok dahan kayu yg tidak begitu kuat, seketika saya membanting stir kekiri saking kagetnya bersebab ketika mengendara ada beberapa fikiran yg melintas dibenak terkait polemik birokrasi dikab Pd Pariaman yg membuat saya tidak fokus kejalanan yg tiap hari saya tempuh ini.
barulah tadi pagi saya bisa mengodak fakta yg nampak dan dikadukan masyarakat kepada saya. dalam suasana pagi yg cerah ini saya membidik foto-2 seperlunya untuk diketahui orang banyak,termasuk menteri BUMN Dahlan Iskan yg tentu nantinya postingan ini akan saya mention ke twitter beliau.
hingga tadi pagi saya belum melihat mobil operasional PLN dilokasi robohnya tiang listrik beton tersebut, jika ini dibiarkan sangat berbahaya sekali bersebab pohon dan daun adalah penghantar arus listrik, apalagi jika diguyur hujan.
sebelum korban berjatuhan baik oleh robohan tiang beton tersebut maupun akibat kesetrum, melalui media ini saya menghimbau Pihak PLN bergerak cepat .
untunglah tetangga saya dicimparuah Syari Alam Tanjung PH OPDIS PLN PARIAMAN , yg membidangi ini ,secara teknis ia menjabat kepala operasional dan pemeliharaan memberikan tanggapan cepat ketika saya hubungi via telpon.
"pihak PLN sedang menyiapkan material untuk bekerja hari ini, seluruh tenaga kerja akan kami kerahkan untuk menangani ini secepatnya, robohnya tiang listrik beton ini baru terjadi malam tadi, InsyaALLAH hari ini juga akan kami kerjakan" ujar Syari Alam.
sementara itu laporan dari seorang narasumber yg sangat verified robohnya tiang listrik beton ini adalah akibat kelalaian penebang kayu menggunakan Sinso, kayu jenis cemara besar tersebut yg terletak dihalaman MTSN PASIR PAUH tumbang dan menghimpit kabel listrik diseberang jalan tersebut, " hal inilah yg jadi pemicu patahnya tiang listrik beton didepan Rumah Makan yg sekarang tidak beroperasional lagi" tukuk narasumber yg tidak mau disebutkan namanya tersebut.
catatan oyong liza piliang
