Saya , Sandra (istri iwan piliang) dan uda Iwan Piliang
selasa tempo hari, sehabis pesta pernikahan adik ipar Yulius Danil saya mengunjungi senior yg saya hormati ini, beliau mantan Ketua DPRD Kab PD PARIAMAN periode lalu dan sekarang juga seorang anggota DPRD KOTA PARIAMAN, dia sosok yg enak diajak diskusi, topik yg saya bicarakan dikala itu dimana disaat matanya sipit sehabis bergadang dan disaat tenda pelaminan diusung dari rumahnya bersebab Pesta Alek hari itu sudah tuntas, saya duduk dikursi plastik bersanding meja papan. telpon berdering, diseberang sana menelpon bang Anto Barat yg hendak menuju Pariaman, Anto barat bukanlah sosok yg asing dikalangan Pemuda , dia adalah seorang sosok yg sangat dihormati diSUMBAR ini bahkan sampai ke Ibu Kota. dia juga sahabat dari Yulius Danil.
Iwan Piliang dan Yulius Danil
dikarenakan sesuatu hal yg sangat urgent, saya memutuskan untuk kesuatu tempat dikota lain diSumbar ini, saya pamit pada bang Yulius Danil dan berangkatlah saya dengan sahabat ferry nugrah dan nilen (pemimpin umum koran InvstigasiNews dan wartawannya), saya pamit, mobil saya tinggal dikediaman Yulius Danil bersebab ferry lebih sepakat kami berangkat dengan mobil Avanzanya, jika 2 mobil dibawa itu adalah pemborosan biaya gumam saya dalam hati disaat kantong sedang cekak.
FPTU beraudiensi dengan DPRD PROVINSI SUMBAR
Diperjalanan menuju gedung DPRD PROVINSI SUMBAR dgn sahabat jurnalis kePadang, saya telpon bang Anto Barat, saya mohon maaf , karena disaat sejatinya saya mau bertemu dg nya dipariaman , saya menuju kota padang, saya menyebutkan alasan-2 yg sangat bisa beliau terima, namun saya berjanji jika ada waktu beliau saya akan bayar hutang janji tersebut dan akan menemuinya, diseberang telpon bang Anto menjawab InsyaAllah. hati lega..
Ketua DPRD dan dua anggota beraudiensi dengan FPTU
digedung Dprd Sumbar sedang berlangsung audiensi antara Forum Pembela Tanah Ulayat (FPTU) Kanagarian tiku dg wakil rakyat. ini terkait polemik putusan PK Mahkamah Agung yg mengabulkan gugatan Yayasan Tanjung Manggopoh (YTM) versus PT MUTIARA AGAM/MINANG AGRO (PTMA) terhadap tanah seluas 2500 hektare, ihwal ini sudah pernah saya tulis sebelumnya diweb ini.sesampai diruangan audiensi antara DPRD (yang langsung dipimpin oleh Yul Teknil Ketua DPRD Sumbar beserta 2 orang anggota dewan lainnya) dengan FPTU yang berjumlah puluhan orang, saya menyimak dengan seksama, saya memperhatikan,pihak FPTU yg diketuai oleh Agusmar Dt Endah Marajo dan segenap pengurusnya baik sekretaris, Humas, dan bidang-2 lainnya, pada intinya mengadukan nasib mereka,pada intinya saya menyimpulkan FPTU sangat menghormati keputusan PK,namun yg dipermasalahkan dan jadi polemik adalah objek yg akan dieksekusi berada ditanah Ulayat kanagarian Tiku, sementara dalam salinan PK tersebut diwilayah Kanagarian Manggopoh disinilah kekeliruannya, bahkan Humas FPTU dengan tegas mengatakan "jika Pemkab Agam tidak menetapkan tapal batas yg jelas wilayah tiku dan manggopoh sesuai dengan peta yg kami bawa ini (atas dasar peta inilah HGU diberikan kepada PTMA oleh basa nan barampek Penguasa ulayat kanagarian tiku pada th 1993), dan eksekusi tetap akan dijalankan, kami akan membela sampai titik darah penghabisan, tak sejengkal tanahpun kami relakan!sebab PTMA hanya menumpang ditanah kami, seharusnya YTM menggugat kami sebagai pemilik tanah ulayat bukan PTMA!" ujarnya dengan lantang.
Dalam audience tersebut pada intinya FPTU meminta / mengadu pada wakilnya di DPRD Provinsi agar mendorong Pihak-2 terkait agar eksekusi ditunda sebelum kejelasan tapal batas antara kanagarian tiku dan manggopoh yg tentu saja gawenya Pemkab Agam. Yul Teknil Berujar diakir audience kepada jurnalis " saya menghimbau agar kedua belah pihak (kanagarian tiku dan manggopoh) menahan diri dulu,jangan terprovokasi, saya akan upayakan dan desak pihak-2 terkait, eksekusi tidak boleh dilakukan sebelum ada solusi konkrit dan kejelasan tapal batas diwilayah sengketa tersebut" ujarnya sambil berlalu dari ruangan tersebut.
Hari beranjak turun, sore menabirkan hawa lapar diperut yg belum terisi dari pagi, kami makan digedung DPRD tersebut sebelum beranjak pulang kepariaman.
singkat cerita saya sampai dipariaman, langsung menuju kediaman Yulius Danil guna mengambil mobil saya, saya berpisah dengan ferry nugrah cs. Didepan mesjid yg sejengkal lebih dari kediaman Yulius Danil, beliau terlihat dihalaman mesjid tersebut, masih seperti ketika tadi saya bertemu, mengenakan celena pendek jeans dan kaos kerah yg lusuh, tidak tampak kesan seorang pejabat , dia berada dikerumunan anak-anak yg sedang bermain, dia pasti belum tidur gumam saya dalam hati.
dikursi plastik bersanding meja kayu kami duduk, ditempat yg sama sebelumnya.kami berdiskusi, tak lama berselang ponsel saya bergetar, ternyata sms dari uda Iwan Piliang "Liza a kaba.Ambo mandadak ka padang malamko.tlg sms ambo beko.Thx" tulisan sms orisinil beliau. mau membalas ternyata pulsa habis pula, beruntung ada ipar Yulius Danil yg pada hari itu resmi suami orang,telah berijab kabul, dia keluar membelikan pulsa untuk saya.saya bilang ke Iwan Piliang saya jemput dia di BIM, berangkat jam berapa dari jakarta da? tanya saya via Sms, ia balas pukul 20.20 wib, saya siap jemput! ujar saya ketika ia menelpon apakah tidak merepotkan saya, ternyata Tuhan sudah mensetting alur perjalanan saya hari selasa malam tersebut, sebelum iwan piliang menelpon, bang Anto Barat juga ada janji dengan saya di Pangeran Hotel pukul 20.00 wib untuk sekedar berdiskusi dan santai diruangan karaoke loby hotel pangeran tersebut dan iwan piliang juga menginap dihotel yg sama , apakah ini sebuah kebetulan? Wallahualam.
saya mengajak bang Yulius Danil turut serta menjemput iwan piliang di BIM, beliau menyanggupi dengan semangat, namun bersebab beliau belum tidur semalaman "uda lalok sabanta dulu beko kito samo-samo pai yong" ujar Yulius Danil kepada saya,saya berfikir,Dayus belum tidur, membangunkan seseorang sehabis bergadang dalam kelelapan yg dibatasi rentang waktu 2jam , hati saya dipertanyakan,keletihan badan menuntut otak musti direstart panjang guna fresh, saya enggan rasanya nanti membangunkan beliau gumam saya dalam hati. hal tersebut saya ucapkan pada senior ini yg langsung ia pahami, saya pamit pulang guna mandi disaat mentari merebah petang guna menjemput Iwan Piliang dibandara kebanggaan orang Minang dengan mobil usang...
bersambung..(pertemuan dengan kapolres,dengan pihak FPTU, dan diskusi panjang antara saya , Yulius Danil dan iwan piliang guna mencari solusi terbaik terhadap polemik sengketa tanah ulayat 2500 hektare di Kab. Agam, dan kisah-2 unik dua hari bersama Iwan Piliang serta kenapa iwan piliang golput disaat sahabatnya jokowi memenangkan pilgub DKI)
catatan oyong liza piliang
selasa tempo hari, sehabis pesta pernikahan adik ipar Yulius Danil saya mengunjungi senior yg saya hormati ini, beliau mantan Ketua DPRD Kab PD PARIAMAN periode lalu dan sekarang juga seorang anggota DPRD KOTA PARIAMAN, dia sosok yg enak diajak diskusi, topik yg saya bicarakan dikala itu dimana disaat matanya sipit sehabis bergadang dan disaat tenda pelaminan diusung dari rumahnya bersebab Pesta Alek hari itu sudah tuntas, saya duduk dikursi plastik bersanding meja papan. telpon berdering, diseberang sana menelpon bang Anto Barat yg hendak menuju Pariaman, Anto barat bukanlah sosok yg asing dikalangan Pemuda , dia adalah seorang sosok yg sangat dihormati diSUMBAR ini bahkan sampai ke Ibu Kota. dia juga sahabat dari Yulius Danil.
Iwan Piliang dan Yulius Danil
dikarenakan sesuatu hal yg sangat urgent, saya memutuskan untuk kesuatu tempat dikota lain diSumbar ini, saya pamit pada bang Yulius Danil dan berangkatlah saya dengan sahabat ferry nugrah dan nilen (pemimpin umum koran InvstigasiNews dan wartawannya), saya pamit, mobil saya tinggal dikediaman Yulius Danil bersebab ferry lebih sepakat kami berangkat dengan mobil Avanzanya, jika 2 mobil dibawa itu adalah pemborosan biaya gumam saya dalam hati disaat kantong sedang cekak.
FPTU beraudiensi dengan DPRD PROVINSI SUMBAR
Diperjalanan menuju gedung DPRD PROVINSI SUMBAR dgn sahabat jurnalis kePadang, saya telpon bang Anto Barat, saya mohon maaf , karena disaat sejatinya saya mau bertemu dg nya dipariaman , saya menuju kota padang, saya menyebutkan alasan-2 yg sangat bisa beliau terima, namun saya berjanji jika ada waktu beliau saya akan bayar hutang janji tersebut dan akan menemuinya, diseberang telpon bang Anto menjawab InsyaAllah. hati lega..
Ketua DPRD dan dua anggota beraudiensi dengan FPTU
digedung Dprd Sumbar sedang berlangsung audiensi antara Forum Pembela Tanah Ulayat (FPTU) Kanagarian tiku dg wakil rakyat. ini terkait polemik putusan PK Mahkamah Agung yg mengabulkan gugatan Yayasan Tanjung Manggopoh (YTM) versus PT MUTIARA AGAM/MINANG AGRO (PTMA) terhadap tanah seluas 2500 hektare, ihwal ini sudah pernah saya tulis sebelumnya diweb ini.sesampai diruangan audiensi antara DPRD (yang langsung dipimpin oleh Yul Teknil Ketua DPRD Sumbar beserta 2 orang anggota dewan lainnya) dengan FPTU yang berjumlah puluhan orang, saya menyimak dengan seksama, saya memperhatikan,pihak FPTU yg diketuai oleh Agusmar Dt Endah Marajo dan segenap pengurusnya baik sekretaris, Humas, dan bidang-2 lainnya, pada intinya mengadukan nasib mereka,pada intinya saya menyimpulkan FPTU sangat menghormati keputusan PK,namun yg dipermasalahkan dan jadi polemik adalah objek yg akan dieksekusi berada ditanah Ulayat kanagarian Tiku, sementara dalam salinan PK tersebut diwilayah Kanagarian Manggopoh disinilah kekeliruannya, bahkan Humas FPTU dengan tegas mengatakan "jika Pemkab Agam tidak menetapkan tapal batas yg jelas wilayah tiku dan manggopoh sesuai dengan peta yg kami bawa ini (atas dasar peta inilah HGU diberikan kepada PTMA oleh basa nan barampek Penguasa ulayat kanagarian tiku pada th 1993), dan eksekusi tetap akan dijalankan, kami akan membela sampai titik darah penghabisan, tak sejengkal tanahpun kami relakan!sebab PTMA hanya menumpang ditanah kami, seharusnya YTM menggugat kami sebagai pemilik tanah ulayat bukan PTMA!" ujarnya dengan lantang.
Dalam audience tersebut pada intinya FPTU meminta / mengadu pada wakilnya di DPRD Provinsi agar mendorong Pihak-2 terkait agar eksekusi ditunda sebelum kejelasan tapal batas antara kanagarian tiku dan manggopoh yg tentu saja gawenya Pemkab Agam. Yul Teknil Berujar diakir audience kepada jurnalis " saya menghimbau agar kedua belah pihak (kanagarian tiku dan manggopoh) menahan diri dulu,jangan terprovokasi, saya akan upayakan dan desak pihak-2 terkait, eksekusi tidak boleh dilakukan sebelum ada solusi konkrit dan kejelasan tapal batas diwilayah sengketa tersebut" ujarnya sambil berlalu dari ruangan tersebut.
Hari beranjak turun, sore menabirkan hawa lapar diperut yg belum terisi dari pagi, kami makan digedung DPRD tersebut sebelum beranjak pulang kepariaman.
singkat cerita saya sampai dipariaman, langsung menuju kediaman Yulius Danil guna mengambil mobil saya, saya berpisah dengan ferry nugrah cs. Didepan mesjid yg sejengkal lebih dari kediaman Yulius Danil, beliau terlihat dihalaman mesjid tersebut, masih seperti ketika tadi saya bertemu, mengenakan celena pendek jeans dan kaos kerah yg lusuh, tidak tampak kesan seorang pejabat , dia berada dikerumunan anak-anak yg sedang bermain, dia pasti belum tidur gumam saya dalam hati.
dikursi plastik bersanding meja kayu kami duduk, ditempat yg sama sebelumnya.kami berdiskusi, tak lama berselang ponsel saya bergetar, ternyata sms dari uda Iwan Piliang "Liza a kaba.Ambo mandadak ka padang malamko.tlg sms ambo beko.Thx" tulisan sms orisinil beliau. mau membalas ternyata pulsa habis pula, beruntung ada ipar Yulius Danil yg pada hari itu resmi suami orang,telah berijab kabul, dia keluar membelikan pulsa untuk saya.saya bilang ke Iwan Piliang saya jemput dia di BIM, berangkat jam berapa dari jakarta da? tanya saya via Sms, ia balas pukul 20.20 wib, saya siap jemput! ujar saya ketika ia menelpon apakah tidak merepotkan saya, ternyata Tuhan sudah mensetting alur perjalanan saya hari selasa malam tersebut, sebelum iwan piliang menelpon, bang Anto Barat juga ada janji dengan saya di Pangeran Hotel pukul 20.00 wib untuk sekedar berdiskusi dan santai diruangan karaoke loby hotel pangeran tersebut dan iwan piliang juga menginap dihotel yg sama , apakah ini sebuah kebetulan? Wallahualam.
saya mengajak bang Yulius Danil turut serta menjemput iwan piliang di BIM, beliau menyanggupi dengan semangat, namun bersebab beliau belum tidur semalaman "uda lalok sabanta dulu beko kito samo-samo pai yong" ujar Yulius Danil kepada saya,saya berfikir,Dayus belum tidur, membangunkan seseorang sehabis bergadang dalam kelelapan yg dibatasi rentang waktu 2jam , hati saya dipertanyakan,keletihan badan menuntut otak musti direstart panjang guna fresh, saya enggan rasanya nanti membangunkan beliau gumam saya dalam hati. hal tersebut saya ucapkan pada senior ini yg langsung ia pahami, saya pamit pulang guna mandi disaat mentari merebah petang guna menjemput Iwan Piliang dibandara kebanggaan orang Minang dengan mobil usang...
bersambung..(pertemuan dengan kapolres,dengan pihak FPTU, dan diskusi panjang antara saya , Yulius Danil dan iwan piliang guna mencari solusi terbaik terhadap polemik sengketa tanah ulayat 2500 hektare di Kab. Agam, dan kisah-2 unik dua hari bersama Iwan Piliang serta kenapa iwan piliang golput disaat sahabatnya jokowi memenangkan pilgub DKI)
catatan oyong liza piliang