menjawab beberapa pertanyaan para senior dipalanta samping BPD kota pariaman barusan ikhwal pilkada yg beberapa bulan kedepan akan dihelat dikota ini, saya mencoba menjelaskan apa itu strong leadership yg acap dibicarakan beberapa senior yg sepalanta tadi. disana ada bagindo jamohor, herman pakang, sudirman palo, ferry nugrah (pimpinan koran investigasinews) lalu ongga, da'u (pensiunan pns kejari pariaman) dan beberapa senior lainnya.
menurut saya strong leadership (kekuatan karakter pemimpin) adalah bawaan dari kepribadian yg tak bisa datang secara tiba-2 pada suatu balon yg hendak mencalonkan diri kelak dengan polesan . kekuatan karakter adalah dimana sikap dan perilaku serta ketegasan adalah sebuah marwah pada diri seseorang, cerminan kepribadiannya yg sudah berpondasi kuat dengan etika dan integritas moral.
kekuatan karakter tidak bisa lahir secara tiba-2, karena memerlukan proses yg amat panjang.. bisa dilihat dari jejak rekamnya, pola pikirnya, etika berbicaranya serta yg tak kalah pentingnya bagaimana ia menyikapi suatu masalah dengan cepat dan tegas berlandaskan kebenaran.
lalu keimanan.. seorang strong leadership adalah orang yg sangat kuat pondasi imannya sesuai dg agama yg ia anut.. nilai-2 kebenaran yg dilandasi iman adalah pijakan kokoh moralitasnya..
kemudian emosional inteligency (kecerdasan emosional) , ini sangat dikedepankan bila berhadapan dalam sebuah polemik, orang yg cerdas secara emosional tidak akan pernah melempar kesalahan pada oranglain, tanggungjawab pada oranglain apalagi sampai menyalahkan situasi. orang yg cerdas secara emosional paham akan arti persepsi dan perbedaan.. nah disinilah ia yg cerdas secara emosional mengambil sikap, jika ia seorang pemimpin musti mengambil kebijakan frontal meskipun ditentang asalkan pro masyarakat (meskipun waktu yg akan menentukannya).
lalu diplomatis.. strong leadership musti ahli berdiplomasi, mengedepankan logika dalam setiap argumennya, tidak akan terpancing apalagi mudah emosional.. sehingga dapat menyatukan berbagai persepsi dan perbedaan pendapat dengan argumen yg berdasar..
kenapa saya tak langsung memaparkannya tadi dipalanta? bersebab keterbatasan waktu saya.. bukan karena segan karena kemudaan saya pada yg tua-tua.. bukankah buya hamka pernah berkata :
"umur bukan ukuran tahun
akal bukan ukuran badan
sehari hidup singa dirimba
seribu tahun bagi sidomba"
catatan oyong liza piliang