Sedari kecil umur 6th saya adalah anak yg sangat taat mengaji, hapalan ayat qudsi diumur ini telah hapal dan masih teringat hingga kini. dan perihal ramadhan seingat saya dari kelas 3 SD-SMP puasa saya tak jarang full sebulan penuh.teringat saya ketika umur 6 tahun diajar bunda saya berpuasa untuk pertama kalinya, tak tanggung lapar dan hausnya saya ketika itu, ketika saya bersikeluk menahan lapar ibu saya (kini alm) ketika itu membatalkan puasa saya sambil berujar "bagus anakku sudah bisa puasa setengah hari". perihal pahalanya ibu saya juga mengatakan jika saya penuh berpuasa maka pahalanya untuk abak jo amak.
tercambuk semangat saya ketika itu ingin menghadiahkan pahala pada kedua orang tua saya. pernah sekali diumur itu puasa saya berhasil sampai jadwal buka. seluruh anggota keluarga dari kakak-kakak saya memuji saya dengan sangat berlebihan sekali yg membuat saya terasa diawang-awang dibuatnya (saya anak bungsu). diumur 6 th saya berhasil puasa sekali selama bulan ramadhan. hampir 2 sebenarnya , namun karena kilaf saya memakan tepung yg dijemur ibu saya ketika itu.. apa sih enaknya tepung ? anak kecil anyir berumur 6 tahun itu digoda setan juga rupanya..
beralih keanak saya . yona puasa setengah hari sejak berumur 5th ketika masih TK. saya menerapkan hal yg sama sebagaimana wejangan ibu saya semasa saya kecil untuk mencambuk semangatnya. dan diumur 7th yona sudah bisa puasa penuh 6hari, selebihnya puasa 1/2 - 3/4 hari. dia selalu rajin makan sahur.ketika ia bertanya apakah puasa yg setengah hari pahalanya dihitung tuhan? saya jawab tentu saja.. setiap hal baik yg kita lakukan demi melatih keimanan Tuhan pasti memberi apresiasinya jelas saya kepada anak saya dengan bahasa yg mudah dimengerti otak kecilnya.
puasa selain mendidik anak-anak kita agar kelak terlatih dan punya keimanan yg kuat ,juga buat bekal baginya kelak dewasa. perihal semasa kecil atau traumatis seperti bertengkarnya kita suami istri didepan mereka dipastikan membekas dan mengendap dialam bawah sadarnya bak kerak minyak tanah yg terbenam didasar hatinya. dia akan sulit menemukan jati dirinya kelak bersebab program alam bawah sadarnya terkena virus oleh kita sebagai orang tua yg tidak paham ilmu psikologi anak.
saya selalu memanjakan anak-anak saya sampai ia bisa berfikir cepat dan bisa mengambil keputusan sederhana sendiri secara alamiah. ini penting buat melatih keseimbangan otak kanan dan otak kirinya. saya tak pernah memarahi anak saya bila ia minta uang kepada saya dan menjawabnya dengan tangan kiri. dalam teori ilmu psikologis tangan kiri yg ia sodorkan terlebih dahulu adalah respon alamiah dari otak kanannya. mengapa kita sendiri yg memancung kreatifitas dan perkembangan otak kanan anak kita, sering saya lihat ketika anak tetangga yg seumuran anak saya ketika belum usia 5 tahun, ditepuk tangannya oleh ayah maupun ibunya karena menggunakan otak kanan (kreatifitas) dengan refleksi menjulurkan tangan kidalnya.pola-pola fikir pragmatis inilah yg mesti kita sosialisasikan pada masyarakat pembaca.
ketika ia berumur 7 tahun dan sudah bisa mengambil keputusan sendiri barulah saya mengajarkan kepada anak bahwa menerima pemberian dari ayah maupun sahabat ayah dan siapapun wajib menggunakan tangan kanan, karena tangan kanan adalah tangan yg sopan dan menyenangkan hati orang,jika pakai tangan kiri kita dapat duit sedikit bersebab tangan kanan lebih hoki dari tangan kidal. berangsur-angsur kebiasaan memakai tangan kiri oleh anak saya hilang sama sekali ketika ia sudah diberi pemahaman yg baik dan bukan dengan paksaan yg menghibakan hati anak kita..
catatan oyong liza piliang