image karya ir zha chaniago
ramainya pedagang dipasar pabukoan kota pariaman dilapangan merdeka membuat hati senang, mereka sipak-sintuang setiap hari kata istri saya yg rajin berbelanja pabukoan dan sahur ditempat tersebut. ada juga pasar pabukoan yg tak kalah ramainya dengan pasar pabukoan pariaman, tak lain yg berlokasi dibalai kuraitaji. kemaren saya sempat sebentar kesana membeli sala bulek dan beberapa penganan yg sepaham dengan lidah saya. banyaknya lapak-lapak pedagang yg menjual penganan beraneka ragam membuat saya tercengang. mungkin ini pasar pabukoan tingkat kecamatan yg paling ramai diantara yg ada diseputaran kota pariaman ini gumam saya dalam hati.
beranjak pula kepada pedagang musiman yg menggelar dagangannya yg bertema kuliner pabukoan ramadhan. dipelataran trotoar saya lihat bermula dari jam 5 sore jelang beduk, serinai tanda berbuka berbunyi tak kalah ramai dengan pembeli. penganan yg mendominasi saya lihat diantaranya sala-menyala dan es teller yg dikelola sesuai resep mereka pula, jika dikinyam diantara beragam pedagang yg menjualnya dapat dipastikan berbeda rasa , menandakan spesifikasi yg membuatnya.
bulan ramadhan tahun ini saya rasa pedagang musiman (harapan saya) mendapat rejeki yg melimpah, senang saya melihat meskipun sang pedagang sedang dalam keadaan berpuasa tetap senyum dalam melayani pembelinya, ini pertanda baik dan semangat mereka terjaga bersebab untung dari hari kehari telah mereka bayangkan untuk berbagai keperluan lebaran nanti.
sementara itu hingga saat ini belum ada saya mendapat kabar ikhwal rumah makan kelambu yg buka disiang hari, berhendak hati ini berlangsung hingga berakhirnya ramadhan.ini perlu kita apresiasif kepada pemko melalui satpol pp yg selalu menggelar razia perihal rumah makan terselubung yg nantinya dapat memicu ketenangan umat muslim yg berpuasa.
dalam ramadhan kali ini juga saya tak mendengar dari para sahabat yg biasanya sangat rajin mengunjungi rumah pembatal puasa yg terselubung dengan menggelar dagangannya didalam dapur rumahnya. dan para oknum yg tak berpuasa bersedia duduk dimana saja asal bisa makan.semoga suasana aman tentram selama bulan suci ini tetap terjaga,,petasan, meriam bambu yg biasanya memekakan telinga bagi kita yg melaksanakan salat tarawih tahun ini sangat jauh berkurang.. semoga kita bersama-sama yg menjaga suasana kampung kita ini selama bulan suci ini dengan mengawasi anak, keponakan , kerabat dan yg dianggap perlu lainnya untuk tidak membeli petasan, membunyikan meriam bambu, yg membuat darah orang tersirap-sirap mendengar dentumannya..
catatan oyong liza piliang
ramainya pedagang dipasar pabukoan kota pariaman dilapangan merdeka membuat hati senang, mereka sipak-sintuang setiap hari kata istri saya yg rajin berbelanja pabukoan dan sahur ditempat tersebut. ada juga pasar pabukoan yg tak kalah ramainya dengan pasar pabukoan pariaman, tak lain yg berlokasi dibalai kuraitaji. kemaren saya sempat sebentar kesana membeli sala bulek dan beberapa penganan yg sepaham dengan lidah saya. banyaknya lapak-lapak pedagang yg menjual penganan beraneka ragam membuat saya tercengang. mungkin ini pasar pabukoan tingkat kecamatan yg paling ramai diantara yg ada diseputaran kota pariaman ini gumam saya dalam hati.
beranjak pula kepada pedagang musiman yg menggelar dagangannya yg bertema kuliner pabukoan ramadhan. dipelataran trotoar saya lihat bermula dari jam 5 sore jelang beduk, serinai tanda berbuka berbunyi tak kalah ramai dengan pembeli. penganan yg mendominasi saya lihat diantaranya sala-menyala dan es teller yg dikelola sesuai resep mereka pula, jika dikinyam diantara beragam pedagang yg menjualnya dapat dipastikan berbeda rasa , menandakan spesifikasi yg membuatnya.
bulan ramadhan tahun ini saya rasa pedagang musiman (harapan saya) mendapat rejeki yg melimpah, senang saya melihat meskipun sang pedagang sedang dalam keadaan berpuasa tetap senyum dalam melayani pembelinya, ini pertanda baik dan semangat mereka terjaga bersebab untung dari hari kehari telah mereka bayangkan untuk berbagai keperluan lebaran nanti.
sementara itu hingga saat ini belum ada saya mendapat kabar ikhwal rumah makan kelambu yg buka disiang hari, berhendak hati ini berlangsung hingga berakhirnya ramadhan.ini perlu kita apresiasif kepada pemko melalui satpol pp yg selalu menggelar razia perihal rumah makan terselubung yg nantinya dapat memicu ketenangan umat muslim yg berpuasa.
dalam ramadhan kali ini juga saya tak mendengar dari para sahabat yg biasanya sangat rajin mengunjungi rumah pembatal puasa yg terselubung dengan menggelar dagangannya didalam dapur rumahnya. dan para oknum yg tak berpuasa bersedia duduk dimana saja asal bisa makan.semoga suasana aman tentram selama bulan suci ini tetap terjaga,,petasan, meriam bambu yg biasanya memekakan telinga bagi kita yg melaksanakan salat tarawih tahun ini sangat jauh berkurang.. semoga kita bersama-sama yg menjaga suasana kampung kita ini selama bulan suci ini dengan mengawasi anak, keponakan , kerabat dan yg dianggap perlu lainnya untuk tidak membeli petasan, membunyikan meriam bambu, yg membuat darah orang tersirap-sirap mendengar dentumannya..
catatan oyong liza piliang