angin yang kencang disertai hujan barusan membuat umbul-umbul dan bendera pancang partai beterbangan ketengah jalan jalur dua cimparuah, dan saya lihat pula anak2 main pedang-pedangan dengan bendera dua partai yg mereka pungut tersebut. ruas bambu apus tentulah sangat ringan dan mudahnya diterbangkan angin yg sangat kuatnya barusan, dan papan reklame yg bertonggak besi saja terbang oleh tiupan angin kencang barusan.
tadi pagi saya menelpon senior saya yg pimpinan sebuah media fisik (koran). dari percakapan barusan saya menangkap sinyalemen ada kekhawatiran darinya, ia yg sangat piawai perihal investigasi dana anggaran dan proyek menyayangkan yg terjadi dikota ini diera kepemimpinan wako sekarang. ia mengatakan para kerabat dekat yg berkuasa serta anggota dewan kota bagi-bagi proyek(tahun anggaran sekarang) serta merinci apa yg ia tau kepada saya. hal ini sudah jadi rahasia umum dipariaman ini. namun pariaman 1 seakan menutup mata dan telinga akan hal ini, dan ia juga menjelaskan bahwa setiap proyek yg dikerjakan oleh kroni-kroni penguasa ini sangat jarang dipantau pengawas yg punya wewenang dalam hal ini, lain pula jika proyek dikerjakan oleh orang2 yg bukan bagian dari kroni-kroni ini ujarnya, sipengawas sangat rajin menyambangi lokasi proyek tersebut.
ini adalah bentuk keberpihakan dari jajaran dinas terkait pada pengusaha2 yg disebutkan senior saya diatas, ini bentuk dari pilih kasih dan ketakutan kalau saya menilainya, profesionalisme mereka sangat rendah dalam menjalankan amanat dan tugas pokok yg musti ia laksanakan. keberpihakan pada penguasa tentu dalam satu sisi mengamankan jabatan mereka, namun disisi lain orang tipe begini hanya loyal jika siatasan tersebut masih berkuasa, dan disaat sipenguasa sudah tidak menjabat lagi saya berani menjamin ia akan beralih pula pada penguasa baru.. "sia nan jadi rajo itu disambah", bak pepatah minang yg menggambarkan fakta yg ada saat ini.
saya sudah bosan melihat kenyatan dikota ini yg sarat dengan KKN terselubung, dimana selagi mereka punya dunsanak penguasa, mereka berlaku bak pangeran yg musti pula diutamakan,termasuk dalam hal proyek memproyek. demokrasi sudah salah kaprah ditingkat2 daerah saat ini, mereka seolah2 raja diwilayahnya.. dan banyak kita lihat didaerah-daerah lainnya di tanah air ini. tak jarang akhirnya kita lihat pejabat daerah tersebut "dikandang situmbinkan" pada akhirnya, coba cek statistik jumlah pejabat daerah di tanah air ini yg tersandung kasus korupsi.. dan kemaren kompas merilis data-data kepala daerah yg sudah ditetapkan sebagai tersangka korupsi dinegeri ini dengan jumlah yg sangat wah...
saya mulai meragukan niat-niat orang yg berlaga pada pilkada kota pariaman 2013 nanti yg murni memperjuangkan rakyatnya, kita bisa kalkulasikan sendiri berapa milyar ongkos untuk memperebutkan kursi no.1 dikota ini, dan tentu pulalah banyak pula tim sukses dan para donator-donatornya, yg pada saatnya jika sianu terpilih atau menang dan menduduki jabatan pariaman 1 mustahil mereka para timses dan donatur tidak meminta jatah kue pembangunan berupa proyek kepada sianu tersebut. mustahil jika tak ada perjanjian tak tertulis antara sibalon dan donator serta partai pendukung sebelumnya, sangat mustahil menurut hemat saya.. tak ada makan siang yg gratis bak kata orang.. dan ini berlaku pula dalam dunia politik tanah air ini..
dan fakta sudah berbicara bahwa prosentase kepala daerah yg tersandung kasus korupsi dinegeri ini sangat besar sekali, ini akibat mahalnya ongkos pilkada salah satu penyebabnya dan juga menyangkut integritas moral sianu itu pula.. maka jika anda ingin maju dan berkeinginan jadi pariaman 1 bersihkanlah hati anda.. kuatkan niat dan tekad untuk pelayan masyarakat, jangan jadi maling nantinya.. dan jangan pula bawa-bawa dunsanak anda kedalam pusaran hitam yang bernama KKN yang bak lingkaran setan..
catatan oyong liza piliang
