Kalau membaca berbagai tulisan tentang konseling keluarga,perselingkuhan lebih banyak dilakukan oleh seorang laki-laki katimbang seorang wanita. Alasan perselingkuhan lebih karena pembenaran bahwa laki-laki memang dikodratkan mempunyai sifat poligami dan faktor seks dari seorang laki-2 yang cenderung ekstrovert,walaupun ada alasan yang lain namun prosentase terbesar ya karena kedua alasan tersebut.
Bilamana seorang wanita melakukan perselingkuhan,maka lebih banyak hal tersebut dilakukan karena “balas dendam” karena pasangannya berselingkuh lebih dulu. Memang ada wanita-2 yang berselingkuh karena faktor seks,namun dalam benak mereka pasangannya pun sebenarnya juga melakukan hal yang sama namun tidak diketahui oleh dirinya.
Tetapi ada satu kasus yang menarik yang disampaikan oleh seorang teman laki-2 yang kehidupannya diakuinya jauh dari perbuatan-2 terlarang dan bahkan tidak pernah berselingkuh dan melirik wanita lain selama kehidupan perkawinannya serta sangat mencintai istri dan keluarganya,bertanggung jawab pula ,akan tetapi istrinya berselingkuh dengan laki-laki lain…! Mendengar cerita tersebut tentu ada perasaan trenyuh dan galau kenapa kondisi ini bisa tercipta. Ternyata kebaikan seorang suami tidak menjamin seorang istri tidak berselingkuh dengan laki-laki lain.
Kebetulan istrinya pun juga pernah menyampaikan bahwa suaminya seorang yang baik,taat kepada Tuhan, dan kehidupannya bertanggung jawab. Penyampaian itu tentu bukan mengada-ada karena disampaikan melalui seorang teman wanita yang menceritakan hal ini pada saat ngobrol di warung kopi. Sang istri sendiri sebenarnya sangat mencintai suaminya karena memang ybs mengetahui betul bahwa suaminya sangat menyayangi dan mencintai dirinya. Tentu cerita tentang perselingkuhannya tidak pernah disampaikan secara terbuka.
Kenapa seorang wanita yang mempunyai pasangan hidup yang baik dan bertanggung jawab tetapi melakukan perselingkuhan?
Banyak hal analisis tentang hal itu,namun ada satu hal yang menarik tentang sebuah perselingkuhan yang dilakukan seorang wanita yaitu “tidak menjumpai sesuatu yang menarik hatinya ada pada pasangan hidupnya” ; Bukankah alasan tersebut juga seringkali terungkap pada setiap laki-2 yang selingkuh? Alasan klasik yang selalu diungkapkan oleh setiap pasangan yang melakukan perselingkuhan?
Sesuatu yang menarik yang tidak ada dalam pasangan hidupnya bisa banyak hal,apakah itu seks, apakah itu merasa “nyaman” bila dekat dengan si “someone” ,apakah itu faktor lain seperti perhatian, dan lain sebagainya. Tetapi kenapa hal tersebut bisa mengalahkan CINTA dari pasangannya?
Menurut penulis,pasangan-2 yang berselingkuh dan secara khusus adalah bila yang melakukan adalah seorang wanita,maka perlu melakukan instropeksi secara mendalam kehidupan perkawinan mula-2nya. Apakah sebuah perkawinan itu dilandasi oleh CINTA ataukah hanya perhitungan rasional saja. Perhitungan rasional yang dimaksud adalah karena adanya desakan (keluarga,umur,dsb) ataukah karena masalah “sudah terlanjur” (sudah tidak perawan,dsb) ataukah karena faktor-2 lain seperti harta, kemapanan, sudah tidak ada lagi yang “lebih baik” dsb
Perkawinan karena landasan perhitungan rasional dipastikan akan menimbulkan banyak masalah di kemudian hari. Sebuah pernikahan adalah sebuah jalan hidup yang rumit,membutuhkan kesehatian yang mendalam, kecintaan tanpa batas dan tanpa pamrih, peleburan karakter yang berbeda menjadi satu karakter atau tetap dua karakter tetapi satu hati.
Bila belum siap untuk menanggung kerumitan sebuah perkawinan,lebih baik tidak perlu buru-buru menikah….sebab bila terlanjur buat apa menikah atau mempertahankan perkawinan? Pemulihan sebuah perkawinan yang tidak berlandaskan cinta akan saling melukai.
Siapkah….
catatan mania telo freedom writers kompasianer