HARI berganti hari..tahun berganti tahun generasi berganti generasi, namun pariaman tidak ada perubahan berarti kata salah seorang sahabat 3 hari lalu ketika saya mengantar ia kebandara BIM dipagi hari.. dia baru pulang dari australia sebulan yg lalu dan saya pula yg menjemputnya. 12 tahun ia menetap disana. dan ia asli putra pariaman ini.. kata2nya itu saya debat pula, bukankah sekarang sudah banyak perubahannya... jalan2 sudah lapang dan jalur dua. dan tugu kapa layar yg dulunya sekarang sudah berganti tugu tabuik. dan anda bisa lihat sendiri megahnya kantor walikota kini, serta beberapa bangunan lainnya yg juga ada dipasar pariaman yg sudah ada mirip mol2 dikota2 besar... demikian sanggah saya kepada sahabat yg kalau boleh saya katakan "palala sejati" ini.. dulunya ia adalah seorang guide touris dikota bukittinggi, dia sering ke bali ,lombok dan provinsi2 lain yg sangat indah pemandangannya di indonesia ini.. kemudian ia tinggal setahun dijepang dan menikah disana.. dan entah kenapa sekarang ia menetap di perth australia bersama istri keturunan turki yg lahir dan besar di australia. sedangkan dijepang dalah tempat dimana istrinya bekerja dulu sebagai akuntan. dan sahabat saya ini menurut penuturannya bekerja sebagai pelatih senam para manula disana.. ini membuat saya tertawa.. hahahaha.. namun jangan ditanya berapa dolar gajinya perminggu.. ketika saya menjemput ketika ia baru pulang dari australi dimalam hari sebenarnya saya hendak membawa ia singgah dirumah "kakak" saya yg ada dipadang, namun karena malamnya hari saya tak enak hati mengetuk rumah kakak "sepupu" saya ini , segan rasanya dijam 12 malam, dan meskipun kakak saya ini takkan marah namun kami mengurungkan niat kesana.. dan saya besoknya sudah minta maaf kepada kakak yg saya panggil teta ini karena telah membuat janji disiang harinya hendak mengajak teman saya ini bersilaturahim kesana.. sekali lagi maaf teta HCD...
Apa yg dimaksud sahabat saya tentang perubahan ini adalah dari perspektif ia pula.. yg ia maksud perubahan yg belum ia lihat dikota pariaman adalah tingkat gejolak trafik ekonomi. dan tingkat antusiasme pemko dalam menggarap sektor pariwisata yg menurut kacamatanya yg tentu saja sudah punya pengalaman dalam hal ini.. ia menambahkan wisata bahari kita belum digarap dan sangat belum tersentuh ujarnya.. dia melihat pulau2 yg menghadap kekota pariaman adalah sangat potensial jika digarap dengan maksimal. dan pantai2 yg belum memenuhi standar pengelolaan yg baik untuk dijadikan pemikat wisatawan mancanegara dan pencandu wisata pantai dan bahari baik dalam dan luarnegeri. hal ini ia sampaikan ketika helat TDR kemaren. sahabat saya ini berdomisili dikota padang. rumah orangtuanya disana , sehingga saya tak bisa tiap hari berdiskusi dengannya. ketika ia saya jemput dari bandara hampir bergadang saya dirumahnya, jam 2 dini hari saya pulang sendiri kepariaman.. dan barulah ia kepariaman menemui saya ketika TDR starting dipantai gandoriah tempo hari.
wisata bahari dan sektor wisata lainnya yg berbasiskan hamparan pantai yg permai dgn pemandangan2 yg indah dipariaman ini memang perlu sentuhan tangan orang yg penuh seni untuk menjadikannya diminati.. perlu orang2 khusus yg memikirkan hal ini.. dan pemko hendaknya punya staf khusus dalam menggarap sektor2 wisata bahari yg kita punyai ini, dan hingga kelak kota pariaman ini bisa dikenal jadi kota pantai yg diminati turis2 asing dan wisatawan regional lainnya.. pembenahan ini meliputi pula terapan ilmu dari berbagai lini, dan memilih orang2 yg cakap untuk dijadikan konsultan dalam menggarap sektor2 wisata bahari yg belum tersentuh hingga kini.. dan saya sangat yakin dengan perkataan sahabat saya tadi.. pariaman tak kalah dengan bali dan lombok jika sektor2 dan seluruh lini spot2 yg ada jika digarap secara maksimal dengan orang yang cakap dan ahli dibidang ini.. hal ini baru teringat oleh saya ketika sebuah SMS masuk dari seberang benua sana ketika saya bangun dari tidur siang barusan tadi.. selamat kawan.. mauakah engkau kelak jadi konsultan ahli..?
catatan oyong liza piliang