SAMBIL MENDETUKan sepuluh jari dengan menautkan kedua tangan dan jemari , mulailah saya menulis tulisan ini.. sisa2 meriang semalam masih ada sedikit terasa, semalam saya sampai berkelumun selimut tebal dibuatnya. saya memang jarang ketukang urut untuk mencabut angin atau sekedar berkerok. biasanya kipas angin yg selalu hidup mengarah dimana saya duduk sekarang saya matikan, minuman bergulapun saya sangat kurangkan dan lebih banyak minum air hangat2 kuku.jika saya tak ditelpon pukul 4sore tadi mungkin saat ini saya sudah terlelap tidur sore, dimana baik buat mengembalikan stamina saya yg menurun akibat meriang semalam. sahabat yg sedari dulu cs saya yg sekarang anggota KPUD KOTA PARIAMAN menelpon dan menanyakan dimana posisi saya ketika saya lagi "talenan" sore tadi..saya jawab lagi dirumah, dan ia hendak ketempat saya maksud dari tujuannya menelpon kiranya.. saya selalu mengangkat telpon yg masuk meski dalam situasi apapun, asal terdengar berdering tak pernah saya abaikan, ini penting mengingat hal ini menyangkut perasaan seseorang.. bagaimana rasanya jika anda ada perlu dan menelpon seseorang tidak diangkat? asumsi kita bisa bermacam2 jadinya..
tak berselang lama sahabat saya yg seumuran dg saya inipun datang.. dia duduk dikursi plastik warna biru yg sandaran belakangnya sudah patah, pembicaraan kamipun mengalir begitu saja, mulai dari ormas yg mana dia jadi sekretaris saya dan perihal dirgahayu bayangkara ke 66 dan kota pariaman yg ke 10. kota yg dulu masih administratif kab pd pariaman ini berotonomi penuh sepuluh tahun yg lalu, dia salah satu aktivis mahasiswa yg giat2nya memperjuangkan kota ini dulunya, bersamaan dengan tokoh2 lainnya yg hampir semuanya saya kenal dengan baik..
dalam kesempatan tadi saya menanyakan berapa anggaran KPUD sekarang ini yg mereka ajukan? teman saya ini menjawab 7milyar, dan ia beralasan hal ini cukup realistis dengan memaparkan sedikit argumentasinya.. saya mengangguk-angguk dibuatnya, pintar nian dia menjabarkan angka-angka kesaya..
teman saya ini pulalah yg membuat logo kota pariaman dgn timnya dulu dengan slogan sabiduak sadayuang... dia mengartikan sabiduak sadayuang adalah cerminan regulasi pimpinan kepala daerah yg bersatu untuk memacu roda perekonomian kota ini.. namun slogan ini hanya tinggal slogan saja menurut saya, sudah 2 periode pimpinan kota ini selalu berjalan sendiri-sendiri alias pecah kongsi bin "ilaik".
tak bertegur sapa kata beberapa kalangan termasuk kata orang dekat wako pariaman saat ini ketika saya tanya perihal kebenaran isu ini.. dan hal ini pula telah saya tanyakan langsung pula pada wako mukhlis rahman, ketika itu ia menjawab diplomatis.. bahwa ia bekerja seperti biasanya dan perihal tersebut disuruhnya pula saya menanyakan ke wawako, yg hingga saat ini sms saya tak dibalas oleh helmi darlis. jadi saya bisa menyimpulkan bahwa seluruh informasi yg saya kumpulkan , baik dipalanta2 kadai kopi , orang2 dekat pimpinan kepala daerah dll.. perihal ini benar adanya..
sangat disayangkan sekali..mereka yg diharapkan sebiduk sedayung untuk menuju pulau kesejahteraan masyarakat kota pariaman ini sudah jalan sendiri-sendiri.. jauh nian dari slogan dan tugu yg terpampang didepan balaikota pariaman ini, tugu sampan dan pendayung.. dari lubuk hati yg terdalam saya mengucapkan selamat milad kota pariaman ke 10.. dan dirgahayu bayangkara yg ke 66 yg jatuh esok hari minggu 1juli 2012, semoga saya bisa menghadiri undangannya besok dan semoga saya tak meriang pula nanti malam..
catatan oyong liza piliang