Acara Indonesia Lawyer’s Club yang dibawakan oleh Karni Ilyas pada hari Selasa malam beberapa bulan lalu,13 Maret 2012 ada kejadian yang lucu sekali antara pengacara kondang Hotman Paris Hutapea dan Ruhut Sitompul.
Keduanya saling menyerang dan mengolok kehidupan pribadi masing-masing disaksikan oleh pemirsa TV-One seluruh Indonesia saat itu. Kejadian itu sangat lucu bukan karena mereka berdua sedang melawak atau membawakan acara seperti pada saat Acara HUT TV-One yang lalu,tetapi mereka “bertengkar mulut” seperti anak-anak setingkat SD atau SMP.
Saling mengolok kehidupan pribadi mereka yang tentu saja sudah bukan merupakan rahasia umum lagi,seperti Hotman dengan Meriam Bellina dan Ruhut dengan anak yang tidak diakuinya,dsb…Mereka saling memperolok satu sama lain dan tidak mau mengalah sampai acara harus di stop oleh Karni Ilyas. Walau sudah di peringatkan tetap saja mereka masih membandel sampai Hotman Paris keluar meninggalkan acara tersebut pada saat Saksi Kasus Nazaruddin melakukan telewicara dengan Ketua DPC PD dari Cilacap.
Hotman Paris Hutapea yang menyandang gelar DOKTOR dari sebuah Universitas Negeri di Bandung dan Ruhut Sitompul yang sekarang adalah salah satu Ketua DPP Partai Demokrat serta anggota DPR RI terhormat berlaku seperti anak-anak dan tidak malu disaksikan oleh sebagian rakyat Indonesia.
Tingkah laku seperti itu barangkali seharusnya hanya boleh terjadi di kampung halaman mereka dan bukan di sebuah acara yang berskala Nasional dengan “host” sekaliber Karni Ilyas. Pendidikan Hukum serta Moral yang disajikan kepada masyarakat Indonesia benar-benar jatuh ke titik yang paling nadir.
Karni Ilyas memang terpaksa men-stop beberapa menit untuk tayangan iklan sehubungan dengan kejadian tersebut,tetapi sayangnya kejadian tersebut seperti “sengaja” tidak di “cut” oleh “cameraman” TV-One . Acara tersebut memang “LIVE” ….tetapi seharusnya masih bisa di “CUT” oleh TV-One….Sayang sekali bahwa masyarakat harus menyaksikan tingkah laku para intelektual dan anggota DPR RI yang berlaku tidak terhormat di acara tersebut.
Mudah-mudahan Karni Ilyas menyadari kekeliruan tersebut….
catatan mania telo freedom writers kompasianer