adat minangkabau yang sangat kuat fondasi religinya sebagaimana terucap "adaik basandi sarak, sarak basandi ka kitabullah" . sangat kokoh dan kuat , saling sangga menyangga ,antara agama islam dan kearifan lokal yang tertuang dalam tambo diminangkabau. rasa tanggung jawab urang minang yang tinggi terhadap kampung, dan kamanakan diurai jelas dalam pepatah dan petitih kearifan lokal yang sangat bijaksana. budaya minangkabau sudah berdemokrasi semenjak zaman dahulu kala, dengan pepatah dan petitih yang sangat sarat dan kuat maknanya, tidak salah dizaman penjajahan hingga awal kemerdekaan republik ini, orang minang kabau sangat dominan dipentas politik nasional, bahkan presiden pertama singapura asli urang MINANGKABAU !
itulah fakta.. bila kita kembali kepada kearifan lokal dan budaya kita saya jamin SDM unggul akan muncul dan tentu lebih bisa dan hebat lagi daripada pendahulu2 kita.. namun sangat disayangkan degradasi yang acap kita dengar dikalangan cadiak pandai, bahkan yang bergelar datuak gelar tertinggi dan sangat terpandang diminangkabau ini. sudah sekedar simbolis dan formalis saja demi i mengejar ambisi politik, jika para tetua dan kalangan bergelar terpandang diminangkabau ini kembali pada domainnya niscaya tongkat estafet budaya dan kearifan lokal kita akan sambung menyambung terus dari generasi kegenerasi. rumah gadang yang sangat kita agungkan sampai "ditembak patuih" karena gelar datuak diperjual belikan dan dipolitisasi,, hal ini sempat membuat berang salah seorang datuak yang sangat terpandang diminangkabau ini. disebuah koran harian beliau sangat menyesalkan sebagian datuak2 yang sangat "mudah dibeli". disinilah degradasi kearifan lokal kita berawal..ucapnya ketika itu.
hal ini tidak boleh kita biarkan berlarut2.. semua peran yang melekat pada satu sosok yang telah dilabeli gelar adat harus menyadari dan kembalilah kepada titahnya.. jika masih ingin melihat urang minangkabau ini untuk generasi yang akan datang "baradaik". kita jangan pula mengkritisi anak2 dan keponakan kita yang berperilaku diluar norma2 kearifan lokal kita, sementara kita sendiri tidak pernah menanamkannya pada generasi dibawah kita, kita tidak lagi dipandang tentu ada sebabnya jangan pula berang.. pikirkan saja sendiri.. minangkabau yang dahulunya dikenal pencetak generasi SDM unggul harus kita angkat kembali dengan kembali pula pada nilai2 adat dan budaya kita yang sangat unggul dan demokratis, dengan memberikan contoh teladan yang baik kepada generasi muda , dan kembali kepada amanah gelar adat yang kita sandang..niscaya kelak akan lahir generasi2 baru dengan SDM yang unggul dan sesuai dengan perkembangan zaman.
catatan oyong liza piliang