Manggung merupakan salah satu desa di Kecamatan
Pariaman Utara Kota Pariaman yang mempunyai daerah aliran sungai yang bernama
Batang Manggung yang bermuara ke laut,dahulu batang manggung ini muara nya
dpenuhi belukar mangrove di seberang
arah ke Kantor Konservasi Penyu,daerah aliran sungai batang manggung ini
dinormalisasi dengan pemasangan konstruksi tiang pancang dan pengerukan muara
dn pelebaran aliran muaranya,berdasarkan berita yang di dapat anggaran yang
diserap untuk normalisasi muara batang manggung ini menelan dana sampai 24
milyar rupiah ,anggaran yang cukup fantastis untuk normalisasi
sebuah aliran muara ke laut,berdasarkan master plan Kota Pariaman yang akan
membuat kawasan manggung ini sebagai kawasan perhotelan,pusat perbelanjaan dan
fasilitas penunjang lainya,(kabarhotel.com dan http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=19566)
Untuk menjadikan sebuah kawasan yang seperti ini diperlukan
survey dan riset teknis yang cukup lama,karena daerah Kota Pariaman banyak
mempunyai spot ( lokasi ) yang bagus selain di Manggung,ada juga di Karan Aur
Taluk ( Pantai Kata ) yang mempunyai aliran sungai yang bermuara ke laut dengan
hamparan Pohon Aru yang rindang dan sejuk,demikian juga dengan Batang Air sunur
yang bermuara ke laut ini juga mempunyai lokasi yang cukup bagus untuk
pembangunan kawasan tersebut,
Dalam Proyek normalisasi batang manggung ini dapat kita
lihat proyek ini merupakan proyek yang nominal nya cukup fantastis ,proyek ini dilihat meliputi normalisasi aliran dari jembatan manggung sampai
ke muara laut,pemasangan tiang pancang,pengerukan muara dan pemasangan
lampu,dengan tujuan pembangunan kawasan perhotelan dan sebagainya,untuk membuat
proyek normalisasi aliran sungai yang bermuara ke ke laut ini sebaiknya kita
mengkaji kondisi batang manggung ini,karena banyak aspek yang harus dikaji kalo
seandainya proyek ini akan berkesinambungan,kalau dikaji dari aspek teknikal
untuk menormalisasi aliran sungai ini tentu banyak kajian ilmu yang dipakai
untuk memutuskan sebelum proyek ini
dijalankan,seperti kajian teknologi kelautan,teknologi pembuatan dermaga,dan
analisis dampak lingkungan (amdal ) yang akan ditimbulkan.
Kalo dilihat dari segi manfaat Batang manggung mengalirkan sedikit debit air ke muara nya,karena dlihat telah terjadi pendangkalan di aliran yang telah dpasangi tiang pancang,karena yang dinormalisasi Cuma aliran sungai dan melihat kontur dari pantai pariaman yang ombaknya rata rata cukup besar,dari segi manfaat dilihat penggunaan anggaran yang cukup fantastis ini sangat kurang bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri,banyak hal yang tidak dikaji secara mendalam dalam aspek penggunaan anggaran negara untuk melaksanakan proyek tersebut,
Kalo dilihat dari segi manfaat Batang manggung mengalirkan sedikit debit air ke muara nya,karena dlihat telah terjadi pendangkalan di aliran yang telah dpasangi tiang pancang,karena yang dinormalisasi Cuma aliran sungai dan melihat kontur dari pantai pariaman yang ombaknya rata rata cukup besar,dari segi manfaat dilihat penggunaan anggaran yang cukup fantastis ini sangat kurang bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri,banyak hal yang tidak dikaji secara mendalam dalam aspek penggunaan anggaran negara untuk melaksanakan proyek tersebut,
Dalam Pembangunan normalisasi Aliran sungai ke muara banyak
kajian teknis yang harus di riset seperti kontur muara,tingkat kestabilan tanah
yang akan dipasangi tiang pancang ( pile ) penahan tebing sungai,debit air yang
mengalir,kondisi ombak,dan tentunya kajian keuntungan yang akan di dapat
masyarakat setelah proyek ini selesai dikerjakan,kajian ini meliputi ilmu
teknik sipil,teknologi kelautan,teknologi lingkungan ( amdal ) dan ilmu sosial
juga tentunya berupa asas manfaat yang akan dirasakan masyarakat kota pariaman,untuk
melakukan normalisasi tentunya sesuai dengan hasil survey berdasarkan terapan
ilmu di atas,karena membuat sesuatu sesuai perhitungan teknis dan hasil
assesment dan perbandingan untuk menyatakan layak atau tidaknya pembangunan
proyek tersebut.
Melihat sedikit dengan Muara Pantai Gandoriah tempat
bersandarnya kapal tundo ( kapal nelayan) ini sangat berbeda jauh dari segi
teknis,apakah muaro batang manggung ini akan dipergunakan sebagai tempat
bersandarnya kapal nelayan,apa Cuma untuk sekedar dpagar menggunakan tiang
pancang untuk menahan supaya tanah tidak ter eruksi aliran air dari hulu
sungai,karena dilihat pada saat sekarang terjadi pendangkalan di aliran yang
sudah di eskavasi tersebut,setelah proyek ini dibangun manfaat untuk masyarakat
pariaman sangat tidak terasa,mau djadikan muara bersandar kapal nelayan pun
tidak bisa,karena pendangkalan dan ombak yang pecah di pintu muara karna batu
pemecah ombak yang terlalu pendek,sangat naif sekali proyek ini dibangun tanpa
memikirkan kajian kajian teknis untuk normalisasi sungai kecil yang bernama
batang manggung yang mempunyai debit air yang kecil ini,seolah ini proyek yang
dipaksakan dengan nominal yang sangat fantastis,!
Dilihat dari segi perekonomian masyarakat Kota Pariaman yang
cendrung lesu akibat isu tsunami akibat gempa mega thrust di jalur subduksi
lempeng tektonik di mentawai,Kalaupun akan dbangun proyek normalisasi sungai
seperti ini alangkah lebih baik dana tersebut digunakan untuk membangun sistem
perekonomian kelautan dan agraria,karena dana PPID ( Percepatan Pembangunan
Infrastruktur Daerah ) yang digunakan
untuk pembangunan proyek normalisasi ini lebih bagus digunakan untuk
infrastruktur dermaga ataupun fasilitas penunjang irigasi yang lebih bermanfaat
bagi masyarakat pariaman itu karena di pariaman potensial dalam pengelolaan
hasil laut dan sawah.karena kalo dilihat di lapangan banyak lahan tidur yang
sayangnya sistem drainase irigasi yang tidak bagus sehingga pengolahan sawah
masyarakat tidak optimal,dan kalo ditilik kelaut hasil kapal bagan kapal tundo
dan kapal biduk nelayan luamayan cukup untuk hasil penangkapan ikan laut,
catatan oyong liza piliang dan kajian tekhnis bersama tim tekhnis kami