mimi elfita atau yg lebih dikenal dengan nama cilalek manih kemaren malewa ketempat saya.. dia sudah saya anggap kakak .. sudah puluhan tahun pula saya kenal dengannya. dibalai kuraitaji mustahil kiranya jika tak ada orang yg mengenal cilalaek manih ini.. cilalek manih yg sedari dulu saya kenal sangat aktif dalam hal kemasyarakatan dan kegiatan sosial lainnya .
saya menggamparkan ia sebagai sosok wanita yg ulet , pekerja keras dan pekerja sosial tanpa pamrih.. boleh anda cek sendiri kebenaran kata2 saya diatas ini.. ketika kami mengobrol2 santai, sampai pula ota kami ketopik politik dan sosial yg sedang hangat2nya dibicarakan orang menjelang pilkada ini.. namun topik pembicaraan kami mengerucut kewilayah tempat mimi elfita ini berdomisili di balai kuraitaji..
insting jurnalis saya loading dg sendirinya.. saya teringat akan anggaran dana 2milyar untuk peremajaan balai kuraitaji ini.. sebagai catatan saja buat pembaca.. balai kuraitaji ini punya sejarah panjang.. diera th 70-80an balai kuraitaji yg dikenal dgn balai sinayan ini jadi pusat perdagangan tersangat ramai diera itu untuk kawasan pariaman.. pedagang2 dari luar pariaman selalu aktif menggelar lapak dagangannya setiap hari pekan senin.. sebut saja dari bukittinggi,pd panjang, b.sangkar ,apalagi untuk wilayah pariaman ini sendiri.. balai kuraitaji terkenal sebagai balai yg sangat rami..
polemik pemko dan pedagang semasa itu bermula ketika dana 2milyar itu cair dari kementrian perdagangan untuk rehabilitasi berat pasar. dan pemko ketika itu dengan "sekenanya" hendak mengalokasikan dana tersebut untuk los lambuang yg jadi ikon balai kuraitaji.. tentu saja hal ini ditentang oleh ninik mamak dan pedagang.. kemudian pemko menurut mimi mencoba membidik pasa batingkek kuraitaji.. dan ini dapat tentangan juga dari masyarakat dan pedagang.. alasannya sangat masuk akal..
kemana mereka akan dipindahkan?ujar mimi.. pemko ketika itu mengatakan dipindahkan saja kelos pasar.. sedangkan dipasar tradisional tersebut sudah berpunya semua, dan menurut mimi ada sekitar 100 lebih.. tentu pedagang2 yg ada dilos pasar yg punya kedai2 amat sederhana ini merasa terancam dan dirugikan pula.. manusia sekali pemikiran2 seperti itu disaat traumatis pasca gempa 2009, yg mana kondisi ekonomi masyarakat kala itu sangat belum pulih.. tukuk mimi..
sementara area pertokoan sederhana yg paling hancur akibat gempa 2009 tersebut yg terletak didepan mesjid balai kuraitaji yg seharusnya musti didulukan dan sangat tepat sasaran jika ditilik dari sumber dana yg diperuntukkan oleh kementrian perdagangan untuk rehalibitasi berat pasar diabaikan saja oleh pemko.. sehingga pada akhirnya pemilik toko2 jua yg merehab tempat periuk nasinya tersebut dengan uang mereka pribadi menurut mimi. dan hingga kini polemik antara pemko dan pedagang serta ninik mamak dibalai kuraitaji belum menemukan titik temu..
dan dana yg 2milyar tersebut ketika saya tanyakan dimana sekarang kepada mimi.. dia menjawab tidak tau.. dan ia mengira mungkin sudah dikembalikan kepusat..sangat disayangkan sekali.. sementara menurut mimi pedagang disana sangat ingin pasar kuraitaji ini dijadikan pasar reguler semi modern , namun untuk menuju kearah sana tentu tidak boleh adanya pihak2 pedagang lama yg dirugikan.. kebijakan hendaklah tepat sasaran..
jika pedagang disana berjumlah 100 misalnya jgn dibuat 120 dan jangan sampai ada kedai titipan.. dan menurut mimi jika seandainya suatu saat planing ini terealisasi kedepannya. hendaknya jika pasar reguler semi modern tersebut jadi dibangun jangan ada yg bermain. dan pedagang yg didepan dulunya musti didepan juga ditaruh kedainya, begitu juga sebaliknya.. hal ini saya amini.. tak satupun orang dimuka bumi ini yg ingin dirugikan dimana menyangkut haknya..
dan hendaknya sang pengambil kebijakan melakukan sosialisasi terbalik jika hendak melakukan sesuatu yg menyangkut hajat hidup orang banyak..ketika hal ini saya konfirmasi pada wako mukhlis rahman melalui bbm dan sms , hingga kini belum dibalas.. dan ketika saya telpon nomor hp beliau ternyata tidak aktif-aktif..
apa keinginan pedagang? apa uneg2nya? lalu kaji secara profesional dan "manusiakan" mereka dengan kebijakan yg pada akhirnya menguntungkan semua pihak.. baik pedagang..masyarakat kuraitaji dan para niniak mamak disana.. saya salut melihat jokowi disolo sana.. hal yg dianggap orang rumit dalam relokasi pasar berhasil ia wujudkan tanpa ada gejolak..
apa sebab? karena jokowi dengan sungguh2 mengadakan pendekatan emosional kepada pedagang.. dan ia benar2 memikirkan pedagang tanpa ada motif lain selain itu.. dan yg tak kalah penting jokowi berhasil "memanusiakan" pedagang2 disana .. dan kini jangan ditanya umpan baliknya dari masyarakat pedagang sana pada sosok jokowi..
jokowi dilepas dengan isak tangis dan derai airmata pedagang,ketika ia mengemban amanah partainya untuk diusung berlaga dipilgub DKI . dan masyarakat pedagang yg sangat menyayanginya dengan kemauan hati sendiri menggalang dana buat modal kampanye jokowi.. tidak usah kita hitung besar nominalnya, namun kita lihat dari sisi kacamata sosial dan hubungan timbal balik emosional antara jokowi dan masyarakat pedagang disana... contohlah jokowi ini..
sosok sederhana yg benar2 memikirkan rakyatnya.. dan sudah diakui masuk jajaran sebagai walikota tersukses tingkat dunia..dan kini ia masih tetap sederhana dan rendah hati..
catatan oyong liza piliang