itulah yang dikatakan teman2 kesetiap warung2 yang saya singgahi diseputaran kota pariaman. hal ini selalu menjadi topik hangat perbincangan orang2 dikedai2 kopi. semalam contohnya sepulang dari bukittinggi saya seperti biasa berkumpul dengan teman2 dikedai kopi yang cukup ramai dikunjungi dari berbagai lapisan masyarakat.mulai dari pegawai, buruh, kontraktor dan ada juga yg berprofesi sebagai wartawan disela juga para aktivis dan beberapa teman saya dari kepolisian(namun mereka lebih banyak diam dan tak tertarik membicarakan hal yang berbau politik). kedai ini selalu ramai tiap sore dan malam, sekedar "bagalak galak" main domino sampai membahas isu politik terkini dikota pariaman. topiknya mengerucut ke satu materi, SIAPAKAH FIGUR YANG TEPAT MEMIMPIN KOTA PARIAMAN PERIODE 2013-2018.
perdebatan tentu ada dan setiap perdebatan itu semakin menggali subjek yang lebih dalam lagi.dan itu tak lain siapa figur yang pantas. lalu kami mengamati beberapa nama yang mulai mengapung dan jadi pembicaraan. sepertinya nama2 ini akan maju baik sebagai wako maupun wawako. tentu kami dengan mudah mengenal nama2 tersebut.. karena pariaman yang hanya punya 4 kecamatan ini terlalu sempit buat menyurukkan muka.hanya dengan sedikit bahasa kiasan orang tau akan maksud dan tujuan kita.. itulah kelebihan urang piaman,,"alun takilek alah takalam". pembahasan terus berlanjut, sianu pantas ndak? kalau si itu bagaimana?begitulah kira2 analogis pembicaraan kami semalam. dan ada pula teman saya yang frontal! menurut dia tak satupun yang pantas.. dan dia akan golput katanya.. hahaha.. kita berfikiran positif saja kepada teman tadi, dia tentu punya alasan tersendiri mengatakan hal yang demikian. sering kita lihat ketika kampanye baik pemilihan anggota dewan dan walikota dulunya,para kandidat tak tanggung2 dalam mengumbar janji, mau beginilah mau di itukanlah , namun yang saya lihat yang terlalu banyak berjanji akhirnya teremilinasi dengan sendirinya.
ayah saya pernah berkata "jangan pernah berjanji , bila tidak untuk ditepati" kata ayah saya tentu saya turutkan.makanya saya tidak mau terjun kedunia politik yang suka bermuka manis dan klise.saya sependapat dengan teman2 yang mengatakan hendaknya para kandidat lebih baik tidak berjanji sekalipun, namun dari tingkah lakunya orang bisa menilai dia akan berbuat sesuatu untuk kampungnya.orang bisa melihat dari kesungguhannya selama ini, baik sebagai politisi maupun pejabat. masyarakat bisa membedakan yang mana yang benar2 bekerja untuk rakyatnya dan mana yang sekedar mencari muka ketika pilkada diambang pintu. masyarakat pariaman paling anti dibohongi atau dikhianati oleh orang yang dia percayakan memimpin kota ini, baik dilegislatif maupun di eksekutif. ada pula yang menyesal dulu memilih si 'anu' , dan kenapa tidak memilih sianu..
jelas sekali saya lihat dari kacamata sosial politik masyarakat masih belum menetukan arah pilihannya buat pilkada kedepan.hal itu dipicu akibat ketidak percayaan mereka kepada pemimpin2 yang mereka pilih rupanya tidak sesuai harapan mereka. memang hukum alam ,kita tidak bisa menyenangkan hati setiap orang, namun tak ada salahnya bila kita jadi pemimpin yang diamanahkan ingat akan janji2 kita semasa kampanye dulu.jika belum terealisasi apa kendalanya..sampaikan kepada kami masyarakat kota pariaman. setidaknya kami tidak berdosa dengan menduga2 anda tidak jujur atau "bamanih muluik malakik dapek". penjelasan sangat perlu dalam komunikasi politik.katakan yang sebenarnya meskipun itu pahit. jika anda jujur masyarakat lambat laun akan menerima juga , meskipun mereka kecewa . namun positifnya mereka tidak anti kepada anda. dalam ilmu matematik jika seorang saja anti kepada kita, paling tidak dia berpotensi mempengaruhi 10 orang terdekatnya. itu baru seorang. bagaimana jika 100 atau 1000 orang. jika hal ini terjadi dan anda tidak menyadarinya sebaiknya anda mulai mengukur kembali kekuatan anda. biaya politik mahal.. anda akan bangkrut dan jika anda kalah maka harga diri anda akan jatuh dimata masyarakat.
selidik sana sini dan menyimak dan ikut menyumbangkan fikiran saya dapat mengambil kesimpulan dari forum maota dilapau semalam. mereka mengharapkan figur yang rendah hati,tegas jujur dan betul2 memperjuangkan masyarakat yang dipimpinnya yaitu kota pariaman. pembicaraan orang diwarung2 sangat menentukan . dan real, murni tanpa ada motif apapun, sehingga pantas jadi acuan bagi para kandidat yang mau bertarung di pilkada 2013 yang akan datang.
bagaimana caranya? apakah anda akan main2 pula kesana? boleh.. tapi dimuka anda wajah mereka lebih manis dari muka anda sampai anda meninggalkan warung tersebut dan tentunya setelah membayar seluruh minuman setiap orang yang duduk dilapau itu. lalu bagaimana memantaunya?? tidak usah susah susah... anda cukup membaca postingan saya dipariaman news ini.. inilah realita saya sehari2 yang saya tulis mengalir tanpa tujuan apa2 namun bisa anda petik subjek materi kesimpulannya menurut penelaahan anda juga tentunya... dan saya?? sebentar lagi akan kelapau pula. dan tentunya kelapau lain pula.. tukar tukar suasana dan mengamati gunjang ganjing rang piaman menjelang pilkada..dari situlah peta kekuatan politik bisa dibaca,ditelaah dan bisa jadi patokan keakuratannya meskipun tidak 100% menjamin!.. kata canggihnya "survey independent individual"
catatan OYONG LIZA PILIANG
follow twitter @oyongliza76