jangan salah dulu! setiap pagi mobil colt diesel pemungut sampah dinas lingkungan hidup kota pariaman pakai 'toa' pengeras suara. apakah musik dangdut yang dinyalakan? musik tripping? sama sekali bukan. namun rekaman yang menghimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan higienis. mobil ini tiap hari lewat didepan rumah saya, sopirnya saya kenal semua.ingin rasanya sekedar menyapa namun tidak bakalan sampai ketelinganya karena 'senandungan' penyuluhan lingkungan hidup tadi.
hal ini tentu kita sambut positif. masyarakat dengan jelas dapat menyimak penyuluhan tentang pentingnya arti kebersihan dikota ini. bersih selalu identik dengan sehat. dan suara rekaman itu meminta masyarakat dengan kesadarannya membuang sampah ketempat2 yang telah diasingkan.sampah kering dan basah berpisah pula tempatnya. kalene yang memungut sampah dari kantong2 didepan rumah warga tampak bersemangat melakukan pekerjaannya. suasana tak sunyi lagi bagi mereka,yang biasanya ditemani derunya mesin diesel sekarang 'senandung suara wanita' ditoa ,seolah2 mereka ditemani. seolah ada sesuatu yang menemani mereka dalam melaksanakan tugas mulianya, membersihkan kota biar tetap enak dipandang,asri dan tentu saja area yang bersih menyehatkan.
meskipun itu hanya perubahan kecil yang dilakukan dinas lingkungan hidup kota pariaman,namun berdampak positih sekali bagi kami. acara 'pungut memungut' sampah jadi meriah.masyarakat jadi menyimak tentang artinya pola hidup bersih dengan membuang sampah pada tempatnya.hendaknya hal ini terus berkesinambungan, biar tiap pagi jadi heboh dan meriah.pekerjaan 'pasukan kuning sangat mulia' jangan sekali2 meremehkan profesi tersebut.hanya di indonesia mereka digaji kecil.dalam literatur yang pernah saya baca gaji'pasukan kuningnya' negara qatar melebihi gaji kepala cabang bank mandiri di indonesia. mereka bergaji yang kalau dirupiahkan lebih dari 80juta sebulan! setara gaji pokok presiden kita kali ya.. bicara pendapatan dan gaji itu relatif.. namun pekerjaan yang mereka lakukan sangatlah mulia dan jangan sekali2 memandang orang dari profesi dan pekerjaannya,namun nilailah orang dari kepribadiannya...
semua manusia sama dimata TUHAN dan setiap orang sama dimata HUKUM demikian bunyi UUD DASAR 45 NEGARA KITA. TUHAN dan negara saja tak membeda2kan kita begitu juga hukum negara kita, namun kenapa kita lebih suka cenderung me lihat orang dari sisi kekayaannya?? syukur kalau duit yang didapatnya dengan cara halal,lalu kalau uang yang banyak para pejabat dan pns hasil "pandai2nya" bagaimana? kalau saya pribadi lebih menghargai sipasukan kuning ini jika dibandingkan pejabat kaya-raya yang "pandai pandai" tadi, meskipun gajinya kecil namun hasil jerih keringatnya dan semoga saja barhokah dan tidak ditanya macam2 malaykat "dimasa pensiun abadinya" nanti.
catatan oyong liza piliang
follow twitter @oyongliza76