banyak diantara teman2 yang melapor dan mengkomplain terkait postingan pengalaman saya ketika meliput pembuatan e ktp dikantor camat pariaman tengah. baik melalui fesbuk dan ada pula yang langsung menelpon kesaya. kenapa hal yang ia dapat dengan saya berbeda? dalam hidup ini kita tidak boleh membeda2kan manusia.. teman yang melapor itu pun mengatakan ketika dia didata diportal satu ,tak satupun diantara mereka yang melayani dengan senyum, masuk lagi keruangan antri petugas yang memanggil memasang muka tanpa ekspresi seperti yang ia katakan. hal ini juga diperkuat oleh seorang teman saya yang mengatakan ketika diruangan pengambilan foto yang ber ac petugasnya tak putus2 merokok. bagi sebagian kalangan ini tentu sangat mengganggu karena ia tidak merokok dan takut kena dampak pasifnya. nah yang ini benar sekali.. ketika saya difoto mereka memang merokok. dan mengenai petugas yang mahal senyum benar adanya.. meskipun ini hal kecil namun akan berdampak besar kepada masyarakat, seolah2 mereka tak dihargai..
baca selengkapnya
coba bandingkan jika anda masuk kesalah satu perusahaan suasta yg profesional. mereka selalu menerapkan prinsip senyum,salam dan sapa. sehingga orang secara psikologis akan nyaman dibuatnya.,
sistem pelayanan publik hendaknya jadi perhatian khusus. pimpinan daerah tidak boleh menutup mata melihat kenyataan yang ada disekelilimgnya.bagaimanapun juga pemerintah dalam tugas pokoknya adalah melayani..bukan untuk dilayani,,, tentu masyarakat kecil menganggap dengan mudahnya mereka sebagai rakyat dilecehkan secara etika,,
belum lagi budaya sembah dikalangan birokrasi.. mereka akan menuruti dan manggut 2 kepalanya jika sang kepala bicara kepadanya.apapun perkataan atasan selalu baik dimata dia. ini penjilat namanya. suka memuja atasan dan "lanteh angan kebawahan" budaya begini konotasinya adalah demi mengamankan posisi dan jabatan. sangat jarang saya lihat orang birokrasi yang secara jantan melawan perintah atasan yang nyata2 bila dilaksanakan melawan hukum. semua demi posisi dan jabatan dan selalu konotasinya uang.
catatan oyong liza piliang
mm