diantara pemilih cerdas ada pula pemilih yang memanfaatkan momen pemilu atau pilkada yang sesaat itu dengan istilah "uang pangganti karajo". mereka beralasan akibat himbauan memilih dalam pemilu dan pilkada,pekerjaan mereka jadi terganggu. maka ia memikirkan untung ruginya, jika ada yang bayar mereka coblos. jika ada lagi yang lebih tinggi membayarnya juga mereka terima , namun suaranya cuma satu kan?siapa yang mengajari mereka berpaham politik=uang? tentu saja para calon2 yang berlaga. tidak mungkin malaikat yang memberikan uang tersebut,lalu apa motifnya? tentu saja untuk mendapatkan kursi yang diinginkannya dengan cara2 yang tidak bermartabat. jika ia terpilih hancurlah kita dibuatnya.jika dia gagal , "hutangnya balemak peak" bahkan ada pula yang yang jadi stress 87 dibuatnya.sampai lari telanjang bulat ditengah pasar. ini pernah terjadi dipulau jawa sana,dan diliput pula oleh televisi2 lokal indonesia.
hak suara yang hanya sekali 5tahun jangan sampai kita sia2kan, pilihlah kandidat yang sesuai pilihan hati nurani kita. seorang filsuf pernah berkata "jika seseorang mengabaikan hati nuraninya,tiada keberkahan dan kesuksesan menghampirinya". kita jangan sampai tertipu keadaan, kebutuhan sesaat itu merugikan anda sendiri,aspirasi anda takkan mereka akomodir , mereka menganggap suara anda sudah mereka beli.lalu apa yang mereka lakukan seandainya mereka terpilih? tak lain dan tak bukan berbuat dengan segala daya upayanya, dengan kewenangan yang dimilikinya, untuk mengembalikan modalnya,dan mengambil untung pula,serta persiapan modal buat pemilu atau pilkada kedepan, meskipun cara mereka melakukannya meraup pundi pundi itu melawan hukum,namun sulit membuktikannya.karena semua yang bermain akan memakai jurus "diam adalah emas"
sudah banyak contohnya pejabat yang termakan karma karena perbuatan melawan hukumnya, baik dipusat maupun didaerah2 di indonesia ini. mereka dipenjarakan, dan lebih parahnya lagi mereka dihujat publik! hukuman yang paling amat perih dinegaara ini..
semuanya berawal dari niat seseorang tersebut, bila niatnya tulus mengabdi kepada rakyat ,dan berniat mensejahterakan rakyatnya , cara2 begini sangat ia jauhi, karena ini menyangkut harga diri dan martabatnya. pemimpin seperti inilah yang karier politiknya selalu meningkat,karena masyarakat sudah pandai menilai seseorang melalui track recordnya . baik langsung maupun tidak langsung,yaitu dengan mencari literatur tentang orang tersebut di internet misalnya,, melalui gaya bicara dan intonasi nada kata demi katanya (dalam ilmu psikologis ini tidak bisa dibuat2) melalui tayangan ditelevisi.
jika itu ditingkat daerah bisa dinilai masa penyampaian visi dan misi serta program2nya. dan kala ia berkampanye. saya pribadi sangat terpukau ketika obama bertarung melawan john mc chain. dalam debat langsung di cnn ,dan pidato lawatan tur ke eropanya,, semua orang terfokus padanya,menyimak kata demi katanya,, ada saatnya audience serius, adapula terharu, dan semuanya yang mendengarkan pidatonya sangat terpukau dengan kemampuan orasinya! hal itu tidak pula dibuat2nya.. memang karakter dan kapasitas intelektualnyalah yang menghantarkan ia ketampuk orang no 1 di negara adidaya tersebut... hingga kinipun orasinya selalu mengagumkan saya.
say no to money politics. because your vote can not be assessed ith money!
