Surau Pasa atau Masjid Raya Pariaman dibangun pada 1905. Foto: Junaidi |
Menurut warga Pasar Pariaman bernama Arsal, Masjid Raya Kota Pariaman atau yang dulu dikenal dengan Surau Pasa, didirikan pada tahun 1905 atau 1228 Hijriyah oleh seorang ulama besar yang termasyur pada masa itu, Syekh Muhammad Djamil.
“Dulu biasanya masjid atau surau dibangun dengan menggunakan bahan kayu dan beratap rumbia, sedangkan Masjid Raya Pariaman dibangun dengan mengunakan bahan batu. Ini masjid dari bahan batu pertama di Pariaman,” ujarnya di Pariaman, Rabu (8/5).
Menurut dia, masjid tersebut dibangun secara bersama-sama oleh seluruh komponen anak nagari Pasar Pariaman. Ia menyebut, Masjid Raya Pariaman yang dikenal dengan nama Surau Pasa karena berlokasi di dekat Pasar Pariaman dan dikerjakan oleh anak nagari Pasar Pariaman.
Masjid Raya Pariaman termasuk salah satu bangunan heritage (warisan sejarah) yang ada di Kota Pariaman. Mesjid Raya Pariaman tercatat sebagai cagar budaya dengan nomor inventaris 34/BCB-TB/A/2007.
Sekilas bangunan luar masjid terkesan modern. Tetap jika kita memasuki bagian dalam masjid, akan tampak ornamen kuno yang terdapat di ukiran kayu yang ada di dalam masjid yang menunjukan identitasnya sebagai bangunan tua.
Sedangkan diluar masjid, terdapat kuburan Syeck Muhammad Djamil, pengikutnya serta keluarganya yang hingga kini masih terjaga dengan baik.
Itulah sejarah tentang Masjid Raya Kota Pariaman, salah satu herirage yang ada di Kota Pariaman. Semoga dapat menambah pengetahuan kita. (Juned/*)