Pertama bungkus rokok mengeluarkan gambar sadis dampak merokok, saya kaget. Saya berusaha membeli bungkusan yang tak ada gambar paru-paru dan gambar tenggorokan bolong. Jika pun dapat yang demikian saya tutupi dengan kertas. Dulu saya merokok hingga dua sampai tiga bungkus sehari, sekarang sebungkus habis dua hari.
Merokok merupakan candu yang dilegalkan di negara kita dan hampir di seluruh dunia. Industri rokok penyumbang terbesar pendapatan berbagai negara di belahan dunia termasuk Indonesia. Maka dari itu setiap bungkusan rokok diberi pita cukai. Merokok sudah pasti tidak baik bagi kesehatan.
Malas melihat gambar mengerikan dampak rokok pada kesehatan pada bungkus rokok, saya coba beralih menghisap tembakau dalam bentuk lain. Saya mulai menghisap cerutu dan beli pipa cangklong. Dari pengalaman menghisap cerutu dan cangklong, barulah saya tahu cara merokok sehat dan menikmati ragam tembakau terbaik dunia.
Jika nikotin yang dipermasalahkan di rokok, dalam cabai yang kita konsumsi juga ada nikotinnya, begitu juga dengan tomat, terung dan kentang. Bahaya terbesar rokok menurut saya adalah tar dan senyawa lainnya yang diserap oleh paru-paru.
Menghisap cerutu dan cangklong meski nikotin tinggi, tidak sama dengan menghisap rokok. Jika rokok biasa asapnya ditelan ke paru-paru, tidak demikian dengan cerutu dan nyangklong. Merokok menikmati asap, cerutu dan cangklong menikmati tembakau di mana asapnya hanya sebatas dikumur-kumur di mulut saja. Asap yang hingga tiba di mulut akan menciptakan cita rasa-- tergantung dari jenis tembakaunya.
Dari puluhan sampel tembakau dan cerutu yang saya coba, lidah pun menetapkan pilihan. Untuk jenis tembakau cangklong selera saya menetap di tembakau burley jenis cevendish. Cavendish, berasal dari tanaman strain burley yang mampu menyerap dan memunculkan rasa pada pembakaran tembakau pipa dengan sangat baik hingga menjadi aroma yang solid. Tembakau tidak menggunakan cengkeh dan saos sebagaimana di rokok kebanyakan yang kita hisap.
Cevendish, merupakan tanaman tembakau dengan daun tebal, berwarna hijau gelap, hingga semu hijau abu-abu. Saat ini ada sebutan “white burley” bagi tanaman burley hibrida dengan rona daun yang lebih terang namun bukan dari strain virginia.
Burley merupakan keluarga tanaman yang memiliki strain yang sangat beragam, burley juga memiliki tradisi pengolahan yang jauh lebih beragam lagi hingga mendekati tradisi cigar atau cerutu dan sigaret, hingga tembakau kunyah dan tembakau hisap atau snuff.
Daun tanaman tembakau burley pada umumnya dikeringkan perlahan dengan aliran udara pada suhu ruangan, dan produk akhirnya kemudian disebut burley. Pada akhir pengeringan, daun tembakau dari strain burley akan berminyak, berwarna coklat hingga coklat tua hingga hitam pekat tergantung dari jenis tanaman dan tipikal proses pengeringannya.
Burley umumnya mempunyai karakter dasar rasa (taste) yang “gurih” (nutty). Asapnya lebih bersifat basa namun tidak keras dan ramah pada indra pengecap kita. Burley kuat pada taste atau rasa namun cenderung mudah diramu dengan bergagai jenis tembakau lain terutama pada jenis blend tembakau aromatik.
Kemudian untuk cerutu, saya jatuh hati pada daun tembakau jenis Besuki Na-Oogst. Besuki Na-Oogst Jember, ditanam akhir musim hujan, panen akhir kemarau. Tembakau ini memiliki karakter ringan, agak asam, sedikit manis dan memiliki aroma yang menawan.
Besuki Na-Oogst Jember merupakan tembakau terbaik dunia untuk cerutu di samping tembakau dari Kuba. Ia digunakan untuk gulungan filler (isi cerutu), binder (gulungan dalam), dan wrapper (gulungan luar) di setiap cerutu terbaik dunia.
Kemudian keinginan lari dari rokok, saya juga mencoba menghisap ekstrak tembakau yang sudah diolah menjadi liquid dalam vapor. Vapor adalah rokok elektrik-- yakni sebuah alternatif dari produk tembakau sebagai pengganti rokok. Vapor adalah suatu perangkat (device) dengan tenaga baterai yang menyediakan dosis nikotin hirup memberikan efek hampir sama seperti merokok konvensional.
Vapor ini memberikan rasa dan sensasi yang hampir sama dengan asap tembakau hirup. Pada dasarnya vapor adalah hasil penguapan dari cairan yang diteteskan ke kapas yang telah dipanaskan oleh listrik. Soal baik atau buruknya efek vapor, hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Hingga saat ini masih menjadi pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Terlepas dari pro kontra, pemilihan liquid atau cairan sangat penting diperhatikan oleh penikmat vapor. Beberapa perusahaan ternama produsen liquid mencantumkan kadar nikotin, rasa dan bahan yang ada dalam liquid tersebut. Dari pemilihan bahan dari produsen inilah kita seleksi liquid mana yang terbaik bagi kesehatan. Pemilihan hasil ekstrak alami sebuah keniscayaan jika memilih vapor sebagai alternatif pengganti rokok.
Rasa oleh vapor tergantung dari pemilihan liquid oleh kita sendiri. Liquid atau e-liquid begitu banyak dijual di situs jual beli online lokal. Mereka belum dikenai pita cukai. Untuk rasa tembakau yang murni diekstrak dari bahan alami, yang terbaik hingga kini menurut saya adalah yang diproduksi oleh perusahaan Black Note dari USA.
Black Note terfokus memproduksi liquid ragam jenis tembakau, berbeda dengan perusahaan lain yang juga memproduksi rasa buah-buahan dan creami. Proses tembakau menjadi liquid oleh Black Note memakan waktu sangat lama sehingga menghasilkan cita rasa yang tinggi. Black Note salah satu produsen e liquid yang melampirkan kandungan dalam liquidnya yang sudah mendapat persetujuan dari FDA atau BPOM nya Amerika sana.
Meski harganya mahal, 30 meliliter Rp380 ribu, namun jika digunakan jauh lebih hemat dari merokok konvensional dengan kenikmatan setara tembakau para raja. Untuk sebotol 30 ml itu dapat dihabiskan dalam waktu 15 hari.
Sekarang saya masih bingung memutuskan antara nyangklong, nyerutu dan vapor. Namun semangat peralihan dari rokok konvensional cukup kuat dalam diri saya.
OLP