minat saya menulis sangat besar.. saya teringat waktu SD di bombaru Pekanbaru Riau. ketika itu saya kelas 4 SD. guru saya waktu itu karena tinggi tegapnya maka kami labeli dengan sebutan "pak panjang".. ketika itu beliau baru pulang dari malaysia dan berkata bahwa jakarta jauh lebih megah dari kuala lumpur.. itu ditahun 85 kalau saya tak salah ingat. "pak panjang" yg hingga kini saya tak ingat nama aslinya menyuruh kami mengarang bebas dan harus dikumpulkan minggu depan,topiknya pengalaman wisata keluar kota. jadi pelajaran mengarang ini bisa dilakukan dirumah.. saya menulis ketika itu tentang pengalaman liburan lebaran dan pesta budaya tabuik dimana saya pulang kampung kepariaman ini. saya menceritakan indahnya ombak dan pulau2, serta ramainya orang ketika pesta budaya tabuik dan juga menceritakan umang2 dan ambai2.. dan tak lupa juga saya ceritakan "lamaknya sala bulek".. dalam PR tersebut ketika dikumpulkan,ternyata karangan saya yg paling panjang.. 4 halaman kertas yg saya beli dikantin sekolah ketika itu habis saya tulis.. pak panjang mukanya merah.. "oyong liza!" berdiri kedepan!" hardiknya.. saya sungguh cemasnya.. ada apakah gerangan?. sesampai didepan saya ditanya siapa yg menulis ini.. dan siapa yg mendiktekan?. dengan tegas saya jawab.."yg menulis adalah tangan kanan saya.. dan yg mendiktekan adalah isi otak saya..!. beliau marah.. dan menyurati kakak saya..(ketika itu saya tinggal dirumah kakak perempuan saya. dan saya sangat terpaut jauh umurnya dg kakak saya tsb. saya anak bungsu. dan anak kakak saya ini hampir pula seumuran saya). besoknya kakak saya datang.. dan menjelaskan pada pak panjang.. " tak satu kalimat pun yg ia tunjukkan kepada saya..jika bapak tidak percaya " suruh dia mengarang tentang hal lainnya.." demikian kata kakak saya dengan tegas.. pak panjang baru mengakui saya dikemudian harinya, setelah beberapa PR mengarang yg ditugaskan saya kemaskan dengan baik.. dan saya adalah lulusan terbaik di SD tersebut dengan NEM tertinggi yg memecahkan rekor sejak SD itu pernah ada.. dan pak panjang adalah motivator saya ketika menyadari bahwa saya adalah anak nakal nan cerdas..
terus terang dari kecil saya punya minat nan tinggi pada kesenian , menggambar dan menulis.. saya juga sudah piawai bergaul dari kecil. ketika saya melanjutkan ke SMPN 1 pekanbaru yg terbaik kala itu.. saya juga bergaul dengan anak2 pejabat. siapapun yg ulang tahun saya pasti diundang. saya juga disenangi oleh sahabat2 putri saya yg berserakan di fesbuk saya hingga kini.. ini dibuktikan ketika saya mulai membuat fesbuk dipenghujung th 2008. tak lupa sahabat2 saya akan nama saya, serta kenang2ngan bersama saya dikala menanjak remaja itu.. saya sijuara pingpong.. dan saya nan pintar menggambar dan mengarang kata teman2 yg meng add fb saya .. "ini oyong liza yg jago menggambar dulukan?" demikian kata teman putri saya yg pernah memakai jasa saya dalam hal menggambar ketika menemukan saya difesbuk.. dan kelebihan lain saya dari kecil adalah bahwa saya ahlinya dalam "comblang mencomblang" cinta monyet., itulah yg membuat saya susah dilupakan dari memori sahabat2 saya yg hingga kini masih berhubungan baik dengan saya..
sala lauak atau sala bulek adalah makanan khas pariaman.. sangat terkenal dimana2.. dan banyak para perantau kita yg membuatnya diperantauan. saya pernah berfikir jikala mana suatu saat sala bulek ini go internasional seperti randang padang. dalam hal ini tentu perlu dikumpulkan ahli2 yg cakap dibidang masak memasak. bagaimana supaya sala bulek ini tahan lama.. apakah kita menjualnya kepada konsumen dalam keadaan siap saji atau semi saji (tinggal digoreng). ini tentu perlu kajian yg jelas dan terapan ilmu yg ada.. sehingga nantinya sala bulek bisa dinikmati dimana saja diseluruh dunia.. dalam literatur diatas tadi, pak panjang karena penasarannya dengan "lamaknya sala bulek" memohon kepada kakak saya agar mengajari istrinya membuatkan.. dia adalah putra melayu tulen, putra asli daerah RIAU. kakak saya dengan senang hatinya mengajak istri pak panjang ini main kerumah kami.. dan mengajarinya bukan hanya sala bulek, kakak saya juga mengajari membuat rendang dan masakan khas daerah pariaman lainnya.. pak panjang nan penasaran dengan lamaknya sala bulek baru mengakui setelah mencicipinya.. dan dia dalam satu kesempatan mengatakan kepada saya "sala bulek memang penganan yang enak.." sala bulek cocok dengan lidah siapapun menurut hematnya.. maka dari itu mari kita berfikir kearah sana.. dan saya ingin mendengar "sala bulek cemilan favorit saya!" kata tamu negara yg berkunjung ke indonesia.. sebagaimana OBAMA dan BAKSO nya..
catatan oyong liza piliang